Jakarta, Badan Advokasi Hukum (BAHU) Partai Nasional Demokrat (NasDem)
bersama dengan Serikat Pekerja Indonesia Luar Negeri (SPILN) melakukan pendampingan terhadap 2 (Dua) keluargavkorban Eksekusi mati
di Arab Saudi dan di China, kedua korban adalah Wanipah dan Siti Komariyah, (17/5/15).
"Pedampingan tersebut dilakukan mengingat banyaknya kasus TKI yang terancam vonis mati di luar negeri, pemerintah jangan sampai
kecolongan lagi seperti kasus yang menimpa Siti Zaenab beberapa waktu lalu. pemerintah dapat notifikasi setelah TKI sudah di eksekusi" ujar Wibi Andrino ketua Desk Perlindungan TKI BAHU NasDem.
Lanjut Wibi, saat ini kedua keluarga korban sudah berada di Jakarta, setelah kemarin kami mendatangi kediamannya di Karangampel dan Jatibarang Kabupaten Indramayu untuk menjemputnya, kasus ini urgent (menyangkut nyawa) dan dibutuhkan pendampingan hukum secara komperhensif. mengingat, ini menyangkut masalah harkat dan martabat baik bangsa, negara maupun hak asasi manusia yang patut kita bela.
Sementara Wakil Ketua SPILN Imam Syafi'i mengatakan, perkara tersebut terjadi sejak 2011 silam, namun pihak keluarga tidak mendapatkan semua informasi yang menjadi hak daripada keluarga korban. Seharusnya ketika pertama kali kasus ini terjadi, pemerintah melalui pihak yang berwajib segera memanggil pihak perusahaan pengirim yang diketahui bernama PT. Antar Bangsa Citra Dharmaindo (ABCD) dan segera memburu si sponsor yang diketahui bernama Toni yang berasal dari Indramayu.
BAHU dan SPILN akan melakukan pendampingan terhadap kasus ini, terkait langkah awal yang akan dilakukan kami akan adukan ke Kementrian terkait permasalahan TKI agar keluarga korban minimal bisa bertemu secara langsung dengan Wanipah dan Siti Komariyah di negara mereka di
tempatkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI