Mohon tunggu...
IMAM SYAFII
IMAM SYAFII Mohon Tunggu... Pelaut - Ketua Umum Asosiasi Pekerja Perikanan Indonesia (AP2I)

Kadang pengin nulis, kalau lagi senggang.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Merasa Rugi, TKI Konstruksi Ngadu ke BNP2TKI

6 Februari 2015   10:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:44 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayar 22 (Dua puluh dua) Juta Rupiah ke PPTKIS ditambah dimintai oleh Sponsor 5 (Lima) Juta Rupiah, Daryono dan Siswoyo baru Dua Bulan kerja merasa tak kuat dengan jam kerja yang over time, minta pindah job malah dipulangkan.

Dua TKI  yang diketahui berasal dari indramayu merasa dirugikan Haknya oleh PT. BALANTA BUDI PRIMA mengadukan permasalahannya ke crisis Centre BNP2TKI didampingi FSPILN pada tanggal 03 Februari 2015.

Berdasarkan Data Pengaduan di Crisis Center BNP2TKI Dengan Nomor Pengaduan ADU/201502/000428, Korban mengaku telah diberangkatkan oleh perusahaan tersebut untuk bekerja sebagai Tenaga kerja Indonesia (TKI) di sektor Manufaktur/Konstruksi di Taiwan.

Sesuai isi dari Perjanjian Kerja antara Majikan dengan Pekerja  yang dimiliki korban, diketahui perusahaan tempat mereka bekerja di Taiwan bernama CHUNG I METAL CO,.LTD. (LEE. HSIU FHENG) yang beralamat : No. 02, Alley 2, Lane 296, Pengyi Rd. Jiancuo Village, Taiping Dist. Taichung City, Taiwan (R.O.C) No. Telepon : (04) 2270-0838.

Kronologis singkat ;

Daryono (Calon TKI) bertemu dengan Sponsor dan ditawari untuk bekerja di Taiwan sebagai TKI di sektor Konstruksi dengan kesepakatan gaji NT$ 19.047,- (mata uang Taiwan) perbulannya dengan syarat Daryono harus membayar Sponsor sebesar 5 (Lima) Juta Rupiah. Setelah sepakat, daryono diajak Sponsor untuk datang ke Perusahaan Pengirim tersebut untuk menyerahkan persyaratan meliputi, Akte Kelahiran, Kartu Keluarga, Copy KTP, dan Ijasah terakhir sebagai syarat untuk proses pembuatan dokumen keberangkatan seperti paspor, KTKLN, dan lain-lain.

Lanjut Daryono mengungkapkan, setelah menyerahkan persyaratan tersebut “ia” disuruh pulang dan menunggu panggilan dari perusahaan untuk proses medical check up, Pelatihan, dan keberangkatan. Selain itu, Daryono pun membayar kepada Pihak perusahaan pengirim sebesar 22 (Dua puluh dua) Juta Rupiah secara tunai untuk biaya proses keberangkatan dan lain sebagainya.

Setelah berangkat, kedua TKI tersebut kaget akan pekerjaannya yang dinilai tidak sesuai dengan apa yang tertulis di perjanjian kerja yang ditanda tangani, “jam kerja over time, dari jam 8 pagi hingga jam 11 malam setiap hari dan hari minggu pun kami disuruh bekerja. walaupun memang dihitung lembur, kami ini manusia bukan robot dan perlu istirahat yang cukup, setiap hari kerja 15 jam dan hari minggu pun kerja membuat fisik kami semakin melemah dan jatuh sakit. Kami sudah beberapa kali mengadu ke pihak perusahaan pengirim di Indonesia bahwa kami tidak sanggup dengan jam kerja seperti ini. Lebih baik kami minta pindah job lain yang lebih ringan jam kerjanya dan pihak perusahaan mengatakan tidak bisa, kemudian kami malah dipulangkan. “ujar Korban”

Selain membayar 22 juta rupiah ke pihak perusahaan pada saat sebelum berangkat, korban juga disuruh menandatangani SURAT PERNYATAN Biaya penempatan Calon Tenaga Kerja Indonesia ke Taiwan untuk pekerja Manufaktur/Konstruksi dengan Lembaga keuangan yang diketahui bernama INKOPSYAH BMT yang bersifat Pinjaman sebesar Rp 24.261.360,- dengan cara pembayaran cicil dipotong gaji selama 10 bulan.

Korban berharap BNP2TKI sebagai Badan Pelindung TKI bisa memfasilitasi kami sebagai TKI Bermasalah untuk bisa memanggil Perusahaan tersebut agar bisa datang ke BNP2TKI sekaligus memediasi serta mengadvokasi guna mencari titik penyelesaian permasalahan kami.

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun