Magang merupakan kegiatan yang sudah seharusnya diikuti oleh para mahasiswa utamanya mereka yang berada di tahun terakhir, sebagai salah satu bekal untuk mempersiapkan kehidupan professional setelah masa perkuliahan berakhir.Â
Namun, bukan berarti magang hanya boleh diikuti oleh mereka yang berada di tahun terakhir. Hanya saja, biasanya disarankan di semester lima atau tujuh karena dianggap sedikit banyak telah menguasai materi perkuliahan sebanyak 80% hingga 90%.
Hingga kini, tidak hanya kampus yang berlomba memberikan informasi magang kepada mahasiswa, tetapi juga ada ratusan platform secara daring yang dapat diakses, baik melalui LinkedIn atau bahkan website institusi maupun perusahaan itu sendiri.
Penulis kebetulan melaksanakan magang di salah satu Direktorat milik Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, yakni Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan di semester ganjil lalu. Berikut adalah alasan mengapa penulis memilih magang di kementerian:
1. Professionalisme
Hal ini dimulai dari jam kerja yang dimulai pada pukul 07.30 - 16.00 setiap hari Senin hingga Jumat. Yang mana hal ini telah menunjukan management waktu yang luar biasa dimana di dalamnya para pegawai mampu menyelesaikan pekerjaannya di jam yang telah ditetapkan. Meskipun tidak menutup kemungkinan adanya rapat diluar jam kerja apabila sedang melaksanakan konsinyering dengan kementerian lain.
2. Pengembangan Softskill dan Hardskills
Selama ini berada di kampus hanya memelajari suatu halnya dalam bentuk teori, tapi di dunia magang, semua itu dilakukan secara nyata dengan situasi yang sesuai dengan yang adadi lapangan, yang mana mengasah kemampuan high thinking order dan problem solving.
3. Kepercayaan Diri
Inisiatif akan apa yang terjadi di depan seseorang akan mengundang rasa untuk berlaku lebih entah untuk mengeluarkan pendapat maupun dalam hal pengerjaannya. Dengan begitu akan terbiasalah seseorang membranding dirinya dengan apa yang ia katakan dan lakukan.
4. Explorasi Profesi
Karena di Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan terdiri dari banyak divisi, maka inilah saatnya untuk mencari tahu di setiap bagiannya, bagaimana mereka bekerja, dan apa yang mereka hasilkan, ini akan memudahkan seseorang melakukan eksplorasi mengenai apa yang ia inginkan dan butuhkan.
Lingkup pekerjaan kementerian yang tidak hanya berhenti di satu kementerian itu saja akan membuat seseorang dapat membuka lini perkenalan dengan orang dari berbagai macam latar belakang dan mendapatkan insight baru di dalamnya.
6. Resume
Setelah pengalaman ini dilaksanakan, tentu saja, akan ada "kisah" yang dapat dituliskan di resume, untuk nantinya dijadikan "nilai jual" ketika melamar pekerjaan.