Mohon tunggu...
Frysca Amanda Putri
Frysca Amanda Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perilaku Berbicara Kasar Siswa SD

30 Juli 2023   18:35 Diperbarui: 30 Juli 2023   18:51 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berbicara kasar adalah ketika seseorang mengatakan kata-kata yang tidak pantas atau mengandung unsur yang menyinggung orang lain. Hal ini tanpa disadari berdampak negatif bagi dirinya dan lingkungannya.

Berbicara kasar adalah tindakan menggunakan kata-kata atau bahasa yang tidak sopan, mengandung penghinaan, ancaman, atau pelecehan terhadap orang lain. Hal ini seringkali melibatkan penggunaan kata-kata kasar, makian, ejekan, atau bentuk komunikasi yang tidak pantas.

ALASAN BERBICARA KASAR

Mengutip Healthy Children, berkata kasar atau berbicara dengan menggunakan bahasa kotor sering kali terjadi pada anak usia menjelang remaja. Biasanya, anak di usia ini berkata kasar karena alasan-alasan berikut.

  • Ingin menunjukkan keberanian.
  • Ingin menunjukkan diri bahwa ia bukan anak yang manja.
  • Merasa dianggap "keren" di hadapan teman-temannya.
  • Agar menjadi bagian dari pergaulan jika teman sepermainannya sering mengucapkan bahasa tersebut.
  • Sebagai upaya membantah dan memberontak terhadap aturan dari orang tua
  • Dalam kasus yang parah, anak berbicara kasar mungkin karena merasa stres atau frustasi.

Dampak Negatif

  • kebiasaan berbicara kasar juga dapat menciptakan siklus negatif di antara siswa. Ketika satu siswa menggunakan kata-kata kasar, hal ini dapat mengundang reaksi serupa dari siswa lainnya, menciptakan suasana belajar yang tidak nyaman dan tidak kondusif. Hal ini dapat mengganggu proses pembelajaran dan menghambat perkembangan sosial siswa.
  • kebiasaan berbicara kasar pada siswa SD dapat berdampak buruk pada perkembangan emosi dan psikologis mereka. Anak-anak pada usia ini sedang belajar mengontrol emosi, mengembangkan keterampilan sosial, dan memahami konsep rasa hormat terhadap orang lain. Jika mereka terbiasa menggunakan kata-kata kasar, mereka mungkin akan menghadapi kesulitan dalam mengungkapkan emosi dengan cara yang sehat dan membangun hubungan yang positif di kemudian hari.
  • kebiasaan berbicara kasar pada anak-anak SD adalah bukti kurangnya pengertian mengenai etika berbicara yang baik. Anak-anak perlu diajarkan tentang pentingnya menghormati dan memperlakukan orang lain dengan baik melalui kata-kata yang sopan. Pengajaran etika berbicara seharusnya dimulai dari rumah dan diperkuat di sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan saling menghormati.

FAKTOR PENYEBAB

  • Lingkungan
  • Media dan Teknologi: Pengaruh media massa, televisi, film, dan internet juga dapat memainkan peran dalam membentuk perilaku berbicara siswa SD. Konten yang mengandung bahasa kasar atau tidak pantas dapat mempengaruhi persepsi mereka tentang apa yang dianggap sebagai komunikasi yang normal.
  • Kurangnya Pendidikan Etika Berkomunikasi: Kurangnya pendidikan dan pemahaman tentang pentingnya berbicara dengan sopan dan hormat dalam interaksi sosial juga dapat menjadi faktor penyebab siswa SD terbiasa berbicara kasar. Jika mereka tidak diberikan arahan dan pemahaman yang tepat tentang bagaimana berkomunikasi dengan baik, mereka mungkin cenderung menggunakan bahasa kasar sebagai cara untuk mengekspresikan diri.
  • Teman Sebaya: Interaksi dengan teman sebaya juga dapat mempengaruhi cara anak SD berbicara. Jika mereka terlibat dengan teman sebaya yang berbicara kasar atau menggunakan bahasa yang tidak sopan, anak SD mungkin akan meniru perilaku tersebut untuk mencoba menjadi diterima dalam kelompok mereka.
  • Kurangnya Pengawasan dan Pembinaan: Jika anak SD tidak mendapatkan pengawasan dan pembinaan yang memadai dari orang tua, guru, atau pengasuh, mereka mungkin tidak mendapatkan arahan yang tepat tentang berbicara dengan sopan. Kurangnya pengawasan ini dapat membuat anak SD lebih bebas untuk menggunakan bahasa kasar tanpa ada konsekuensi.

Penting untuk memahami faktor-faktor ini dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi kebiasaan berbicara kasar anak SD. Orang tua, guru, dan lingkungan sekitar harus berperan aktif dalam memberikan contoh yang baik, memberikan pendidikan tentang etika berkomunikasi, dan memberikan pengawasan yang adekuat untuk membantu anak SD mengembangkan keterampilan komunikasi yang baik dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.

CARA MENANGANI

Menangani kebiasaan berbicara kasar siswa SD memerlukan pendekatan yang komprehensif dan konsekuen. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menangani kebiasaan tersebut:

1. Komunikasi Terbuka: Penting untuk membuka saluran komunikasi dengan siswa SD. Ajak mereka untuk berbicara tentang perasaan mereka, alasan di balik perilaku kasar, dan dampaknya pada diri mereka dan orang lain. Mendengarkan dengan empati dapat membantu memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku mereka.

2. Berikan Teladan yang Baik: Siswa SD cenderung meniru perilaku yang mereka lihat dari orang dewasa di sekitar mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, guru, dan pengasuh untuk memberikan contoh yang baik dengan berbicara dengan sopan dan menghormati orang lain. Mereka harus menjadi model peran yang memperlihatkan komunikasi yang baik dan bertindak secara positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun