Mohon tunggu...
Edwin Frymaruwah
Edwin Frymaruwah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Jurusan Akuntansi semester V di Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang,aktif sebagai Presiden Mahasiswa di BEM Polsri; Anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (HIPMI-PT) dan lain sebagainya. Man jadda wa jadda, Man shabira zafhira.

Selanjutnya

Tutup

Politik

MENGAPA BEDA CARA DIANGGAP SALAH ? (Sebuah Analisis Atas Sikap Kritis “Aksi” Mahasiswa)

11 November 2011   15:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:47 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Konten demontrasi bukan sekedar turun ke jalan meneriakkan tuntutan, demo itu ajang edukasi ke publik, sebisa mungkin dilakukan dengan elegan”(Mantan ketua BEM UI, Rico Marbun)

Banyak aktivis (demonstran) musiman di negara ini (Pakar Ilmu Politik UI, Dr. Eep Syaifulloh Fatah)

Perlukah reformasi pergerakan?


Materi Muhassabah Untuk Mereka yang suka menyalahkan:

1. Gerakan mahasiswa yang TAK MAU TURUN KE JALAN dianggap APATIS

2. Mahasiswa Berprestasi dianggap BUKAN GERAKAN PERUBAHAN

3. Mahasiswa Berwirausaha dianggap MENTAL PEDAGANG

Indonesia telah merdeka lebih dari 66 tahun tetapi apakah kemerdekaan itu telah benar-benar dirasakan seluruh rakyat Indonesia?. Segala upaya dilakukan pemerintah untuk kemajuan bangsa ini bahkan kita selalu berkoar-koar ingin bangsa ini lebih maju dibandingkan bangsa-bangsa lain di ASEAN bahkan tingkat dunia. Padahal bangsa ini bisa maju ketika seluruh entitas yang ada bisa saling berkerja sama dan berkontribusi sesuai dengan proporsi masing-masing. Sebagai penegak hukum bekerjalah dengan seadil-adilnya terhadap putusan, sebagai ekonom berikan lah terobosan-terobosan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia, dan sebagai mahasiswa lakukan tugas selayaknya mahasiswa (tentu bukan sekedar mahasiswa kupu-kupu --Kuliah pulang-kuliah pulang-- atau mahasiswa 3K --kos, kantin dan kampus--).

Akhir-akhir ini aksi mahasiswa marak terjadi di berbagai kota di Indonesia. Materi aksi yang diangkatpun sangat beragam, pemberantasan korupsi adalah isu yang paling gencar ditampilkan bahkan yang sangat ekstrim menuntut Presiden SBY untuk mundur, terkadang diikuti dengan aksi-aksi sensasional (mogok makan, mengumpat pejabat, penggunaan simbol-simbol aksi yang tak beretika, jahit mulut, membakar ban mobil, memblokir jalan, memalak sopir mobil, membakar mobil plat merah, melempari polisi dengan batu, bahkan melempari dengan tinja dll—Ref: Fakta--), lagi-lagi untuk membela kepentingan rakyat. Kalau itu benar, rakyat yang mana?

Bukan bermaksud membela pemerintah, kita sering hanya melihat secara sekilas kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Tetapi yang perlu diketahui, ketika sebuah kebijakan yang tidak populer harus dilakukan oleh pemerintah, pasti ada alasan yang kuat untuk itu. Misalkan menaikkan harga BBM. Pemerintah tidaklah sepicik itu yang segaja menyengsarakan rakyat dengan menaikkan harga BBM. Pertimbangan ekonomi makro pasti menjadi hal penting dalam pembahasan tersebut. Kita juga sering latah terhadap informasi yang ditampilkan, sikap kritis para pakar di berbagai media membahas kebijakan pemerintah seolah-seolah membuat apa yang telah dilakukan pemerintah itu semuanya salah, ini yang biasanya menjadi referensi pergerakan mahasiswa, kajian mendalam tentang kebijakan tersebut hanya terjadi ditingkat pakar politik, hukum, ekonomi dan sebagainya, timbul pertanyaan dimana peran mahasiswa yang katanya sebagai social control? Apakah mahasiswa korban sikap kritis para pakar untuk turun ke jalan? Mengapa tidak mengajak para pakar tersebut saja yang turun kejalan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun