Nirmala I
Malam itu di teras rumah begitu banyak kesedihan dan tangis berceceran
ntah mengapa kesedihan dan tangis menjadi rebutan
dihati masing-masing yang belum merelakan kau tiada
mana mungkin aku mampu berebut tempat duka lara
bukankah malam itu kita bertahta memangku takdir
tanganku kau genggam erat, sambil kau ucapkan kata-kata pujian indah dibibirmu
sehingga ku kecup bibirmu dan ingin aku memilikinya.
Nirmala II
Malam - malam yang paling romantis
tanpa keangkuhan ku antar kau sampai ke gerbang dan kau ucapkan selamat tinggal
Oh, begitu mudahnya kepergianmu
kan ku pinta pada Tuhan
kau kan selalu kurindukan
kan ku pinta pada Tuhan
memelukmu dalam do'a
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H