*# Sedang menikmati krumitan2 duniawiÂ
Riuh kota terasa
ribut-ribut, kebut-mengebut
beribu jiwa merebut asa
sebagian cinta telat disebut
telat, bukan lupa!
bagaimana kau mengaso rezeki di sini
di tengah kota yang ramai terisi?
bagaimana kau merajut bahagia
di sudut harap yang kadang sia-sia?
tenang saja, rezeki, bahagia dan  segala dukamu tak kan kubeberkan dalam puisi
kau hanya perlu bercerita dengan senyum damai
cerita saja saat kita berjumpa
"andai kata aku berkuasa seperti Tuhan
sibuk kota akan berusaha kubekukan"
katamu dalam resah yang tak tertahan
"sayang seribu sayang kau bukan Tuhan"
kataku demikian
sekian.
Di sudut kota ini kau merajut hidup dengan luka-luka sepiÂ
dengan harap akan datang kau pun garap bahagia yang tak bertepi
Pasay C. Feb 24