Melihat kembali ke dalam tragedi mengerikan ini, hak asasi manusia menjadi sesuatu yang sangat penting. Melalui peristiwa ini, kita bisa melihat betapa mengerikannya situasi akibat tidak adanya penegakan hak asasi manusia. Korban jiwa berjatuhan, ketakutan melanda dimana-mana, bahkan dari peristiwa ini bisa terjadi perpecahan di dalam masyarakat.
Aparat penegak HAM menjadi sangat penting. Di Indonesia sendiri, sudah ada Komnas HAM yang sudah bertugas untuk menegakkan hak-hak asasi manusia. Namun nyatanya aparat penegak HAM ini masih belum bisa bekerja dengan baik. Masih ada berbagai pelanggaran HAM yang cukup berat terjadi di Indonesia, meskipun sudah ada aparat penegak HAM. Salah satu kasusnya adalah kasus pengeboman Bali ini.
Menegakkan HAM bukanlah sesuatu yang mudah. Kita tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah dan juga para aparat saja. Kita sendiri juga harus bertindak dan berpartisipasi dalam penegakkan HAM ini. Lalu bagaimana caranya? Untuk menegakkan HAM, pastinya dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Kita bisa memulainya dari hal yang paling kecil, seperti menghargai sesama kita, menghargai adat istiadat orang lain, dan juga menghindari perundungan.
Kasus perundungan marak terjadi di antara siswa-siswa sekolah. Mungkin pelaku perundungan merasa senang karena bisa menindas orang-orang yang "lebih lemah". Namun apa efek dari perundungan ini bagi korban? Tentunya sangat fatal. Korban dari perundungan ini pastinya akan merasa trauma dan menyimpan dendam bagi pelakunya. Bahkan tidak sedikit terjadi pembunuhan akibat trauma yang begitu mendalam. Perundungan sendiri sudah melanggar hak asasi manusia, yaitu hak kebebasan. Oleh karena itu, jangan sampai kita menjadi pelaku perundungan, demi menegakkan hak asasi manusia.
Pelanggaran HAM bukanlah sesuatu yang main-main. Sebagai manusia, kita harus ikut berpartisipasi dalam penegakan HAM. Mungkin kita tidak bisa mengubah masa lalu. Namun, marilah kita bekerja sama agar tercipta dunia yang lebih baik di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H