Mohon tunggu...
Ahmad Sharidan Mohd Alias
Ahmad Sharidan Mohd Alias Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Orang Malaysia cintakan budaya nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

KTM-ETS: Kereta Api Elektrik Termoden di Malaysia

11 Mei 2011   10:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:50 9588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila membaca artikel tulisan Prof. Nur Tjahjadi tentang pengalaman beliau naik kereta api Komuter (KTM-Komuter) di Malaysia (http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2011/05/11/dilarang-cipika-cipiki-malah-berpelukan-ktm/) , saya tersenyum sendirian. Kemudian saya teringat bahwa saya pernah menulis sebuah artikel di blog saya tentang pengalaman naik kereta api paling baru di Malaysia saat ini, KTM-ETS. [caption id="" align="alignnone" width="600" caption="Kereta Api KTM-ETS di Stesen Ipoh"][/caption] KTM-ETS (Keretapi Tanah Melayu - Electric Train Service) adalah mode perjalanan kereta api terbaru di Malaysia. Pada saat ini, route perjalanan KTM-ETS meliputi Seremban di Negeri Sembilan hingga Ipoh di Negeri Perak.Perencanaan jangka panjang saat siap proyek double-tracking kereta api kelak, perjalanan kereta api cepat ini dapat dinikmati mulai dari Johor Bahru di Negeri Johor hingga ke Negeri Perlis. Pada saat itu mungkin mesin kereta api yang digunakan akan berbeda dengan apa yang digunakan sekarang untuk KTM-ETS. KTM-ETS menggunakan mesin buatan Hyundai-Rotem dari Korea Selatan. Kecepatan maksimum kereta api secara operasi adalah 140km/jam tetapi kereta api KTM-ETS dan jalan kereta api didesain agar dapat menampung kecepatan hingga 160km/jam. Rel meter-gauge membatasi kecepatan maksimum kereta api tersebut. Baru-baru ini ketika pulang dari kampung halaman, saya melihat kecepatan tren saat itu di harga 150 hingga 155km/jam.

DSC03414.JPG.jpg
DSC03414.JPG.jpg
Untuk satu perjalanan dari stasiun Sentral Kuala Lumpur hingga ke Ipoh, Perak (rute yang biasa saya gunakan), harga tiket adalah di antara RM25 - RM45. Kenapa ada beda harga sedangkan KTM-ETS hanya punya satu kelas saja? Tiket harga RM25 adalah untuk Route Perak (Silver Class Route) yang mana tren akan berhenti di setiap stasiun di sepanjang perjalanan. Ada 14 buah stasiun di sepanjang perjalanan dan tren biasanya akan berhenti pada hanya 2 menit di setiap stasiun. Durasi perjalanan diperkirakan selama 2 jam 30 menit. Tiket harga RM35 pula adalah untuk Route Emas (Gold Class Route) yang mana tren akan berhenti hanya di tujuh stasiun di sepanjang perjalanan dan waktu perjalanan adalah selama 2 jam 16 menit. Kelas paling mahal berharga RM45 adalah Route Platinum (Platinum Class Route) yaitu tren non-stop dari Sentral Kuala Lumpur hingga Ipoh, Perak dan itu berlangsung 1 jam, 58 menit. Tren Route Platinum hanya bergerak di waktu pagi dari Kuala Lumpur ke Ipoh dan Ipoh ke Kuala Lumpur dan dalam perjalanan, penumpang disajikan sarapan pagi (yang termasuk dalam harga tiket).
DSC03385.JPG.jpg
DSC03385.JPG.jpg
Sudah lama saya tunggu layanan efisien sebegini. Setiap kali saya menggunakannya, KTM-ETS tidak pernah terlambat dari waktu perjalanan. Malah, jika dinyatakan tren akan tiba di tujuan pada jam 11.00 malam, makan tepat jam 11.00, tren akan tiba di tujuan. Ini sesuatu yang dapat dibanggakan. Ya, KTM-ETS tidak secepat TGV atau Shinkansen, tetapi sudah cukup untuk membuat perjalanan saya merasa lebih aman dan nyaman. Jika berwisata di Malaysia, jemputlah mencoba KTM-ETS. Pilih tujuan ke Ipoh, ibu kota Negeri Perak. Suatu ketika dahulu Ipoh disebut kota timah dan merupakan area pertambangan bijih timah terbesar di dunia pada awal abad ke 20. Kini ia sekadar kota administrasi Negeri Perak tetapi masih mempertahankan aroma santai era masa lalu. (P/S: Tulisan ini diterjemah semula dari Bahasa Malaysia ke Bahasa Indonesia dengan menggunakan Google Translate. Kalau ada salah, mohon maaf)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun