Buat rekan rekan yang doyan duduk, baik duduk untuk bekerja, duduk nonton tv, atau sekedar duduk malas malasan, ini ada artikel menarik mengenai bahaya duduk bagi kesehatan kita. Artikel ini bukan buah karya saya sendiri, melainkan saya "chop - chop" dari BBC news magazine.
Sekarang coba rekan rekan ingat ingat, berapa jam sehari yang rekan habiskan untuk duduk ? kurang dari 8 jam ? lebih dari 10 jam ? suatu penelitian menunjukkan sebagian besar dari kita menghabiskan 12 jam untuk duduk saja, baik itu duduk main game didepan komputer, nonton TV, atau untuk bekerja. Jika kita tambah 7 jam waktu tidur, setidak tidaknya menghabiskan 19 jam sehari tubuh kita dalam keadaan pasip (sedentary)
Duduk dalam jangka waktu yang panjang sangat buruk bagi kesehatan kita, suatu penelitian menunjukkan terlalu lama duduk akan memperpendek usia kita dua tahun dari pada rekan rekan yang lebih aktif Bahkan jika kita rajin berolahraga mungkin tidak akan cukup utnuk memperbaiki kerusakan yang diakibatkan oleh duduk yang berkepanjangan.
Nah bagaimana ceritanya duduk yang berkepanjangan sangat merusak kesehatan kita. pertama yang kita harus mengerti bagaimana tubuh berhubungan dengan glukosa, seperti yang rekan ketahui, kalo kita makan maka tubuh kita akan memecah makanan menjadi glukosa, yang kemudian diangkut di dalam darah menuju ke sel sel yang lainnya.
Glukosa adalah bahan bakar yang sangat penting buat tubuh namun pada tingkat yang tinggi dan dalam jangka waktu yang lama, maka akan meningkatkan resiko penyakit diabetes dan jantung. Pankreas kita mengeluarkan hormon insulin untuk membantu menurunkan glukosa ke tingkat yang normal. nah disini masalahnya seberapa efisien tubuh kita melakukan pekerjaan ini, ini tergantung bagi mana tingkat keaktifan atau tingkat gerak tubuh kita.
Duduk yang berkepanjangan tidak hanya berhubungan dengan masalah pengontrolan gula dalam darah, namun juga berhubungan dengan penurunan drastis aktifitas enzim yang bernama lipoprotein lipase yang memecah lemak dalam darah menjadi bahan bakar untuk jaringan otot. Pengurangan aktifitas enzim ini berakibat naiknya level trigliserid dan lemak dalam darah yang kemudian menaikkan resiko penyakit jantung
Bukti bukti bahwa berdiri lebih baik dari pada duduk berawal dari penelitian yang dilakukan pada tahun 1950 terhadap “Sopir yang duduk dan Kondektur (Kenek) yang berdiri ” penelitian tersebut menunjukkan bahwa para sopir lebih mudah terkena penyakit jantung di bandingkan dengan kondektur (kenek).
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. John Bukley dari University of Chester, United Kingdom, menunjukan, sesudah makan glukosa darah darirelawan yang berdiri akan lebih cepat turun ketingkat yang normal daripada relawan yang duduk. Penelitian ini juga mencatat denyut jantung relawan yang berdiri lebih cepat 10 detak daripada relawan yang duduk, akibatnya relawan yang berdiri membakar kalori lebih banyak. Rata rata kenaikan 10 detak denyut jantung membakar kalori 0.7 lebih banyak per menitnya. Kedengarannya ngga terlalu banyak , akan tetap jika membakar 50 kalori per jam, selama 3 – 4 jam dalam 5 hari kerja kita berdiri akan terbakar sekitar 750 kalori, setahun kita akan membakar 30000 kalori setara membakar 4 kg lemak.
Menurut pak Buckley ini jika kita tambah dengan aktifitas lain akan setara dengan lari marathon sebanyak 10 kali, hanya dengan berdiri 3 – 4 jam sehari. Berolah raga memang mendapatkan banyak keuntungan, tapi tubuh kita membutuhkan gerak yang konstan untuk meningkatkan aktifitas otot, berdiri dan gerakan sederhana akan membantu kita mengontrol gula dalam darah.
Kita tidak dapat terus menerus berdiri pada saat kerja, namun para peneliti percaya bahwa dengan sedikit pergerakan seperti berdiri pada saat menelpon, atau naik turun tanggan akan membantu.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H