Mohon tunggu...
Firman
Firman Mohon Tunggu... Freelancer - biasalah

Hanya akan menulis jika ingin. Lebih sering resah karena mendapati ukuran celana dan bajunya bertambah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Fiksimini | Belajar Menghitung

9 Maret 2020   18:45 Diperbarui: 9 Maret 2020   18:49 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto koleksi pribadi

Aku sekarang sudah kelas 12. Sebentar lagi akan melaksanakan ujian demi menentukan apakah aku akan lulus atau tidak.

Aku selalu takut ketika hendak melaksanakan ujian. Sebab, salah satu dari ujian itu adalah ujian berhitung. Aku termasuk manusia yang memiliki kendala dalam soal hitung-menghitung. Jangankan perkalian dan pembagian atau hitungan dengan rumus yang sulit. Hitungan dengan cara menambahkan saja, aku sudah kesulitan.

Suatu hari pernah Ibu Guruku di sekolah memintaku untuk menghitung berapa hasil dari 25 dikali 25.

Aku ingat betul waktu itu cuaca sedang dingin karena hujan, ditambah lagi AC di dalam ruangan kelasku menyala dan menyemburkan hawa dingin dengan hebat. Tapi, keringat mengucur deras keluar dari kepala hingga ujung kakiku. Aku dibuat guruku mati kutu.

Aku kesulitan menghitung karena aku selalu menghitung menggunakan jari. Aku tidak bisa menghitung dengan cara lain. Inilah yang membuatku kesulitan.

Kebiasaanku adalah meminjam jari teman-temanku dikala aku tahu jari-jariku tak akan cukup untuk menghitung berapa hasil dari 25 dikali 25.

Banyak teman-temanku yang meminjamkan jarinya padaku.

Sampai aku tidak sadar kalau lemari serta seluruh kamarku sudah penuh sesak dengan jari teman-temanku.

Ibu jari dan kelingking berserakan tak beraturan di kamarku.

"Kiranya suatu hari nanti bisa kukembalikan.." gumamku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun