Masalah kesehatan mental penting dalam kehidupan. Dengan mental sehat maka seseorang dapat melakukan aktivitas sebagai makhluk hidup. Kondisi mental yang sehat akan membantu perkembangan seseorang kearah yang lebih baik dimasa mendatang (Adityawarman, 2010). Kesehatan mental adalah keadaan dimana seseorang mampu memenuhi kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberi kontribusi terhadap lingkunganya (WHO, 2016).
Menurut data penelitian National Adoles Health Information Center NAHIC (2005) menunjukkan bahwa remaja dan dewasa muda antara usia 10-24 tahun pernah menjalani rawat jalan untuk gangguan kesehatan mental. Menurut Riset Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa 11.6% penduduk Indonesia dengan usia diatas 15 tahun mengalami gangguan kesehatan mental dan emosional, sekitar 19 juta anak mengalami kesehatan mental dan sosial (Riskesdas, 2007). Menurut penelitian survei Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS), Satu dari tiga anak berusia 10-17 tahun di Indonesia memiliki masalah kesehatan mental pada tahun 2022.Â
jumlah itu setara dengan 15,5 juta remaja di dalam negeri.Data survei yang dilakukan oleh World Health Organization WHO (2011) menunjukkan bahwa 20% remaja mengalami masalah kesehatan mental terutama kecemasan dan depresi. Masalah kesehatan mental yang banyak dialami anak-anak dan remaja adalah dalam lingkup keluarganya yang terkadang tidak memberikan support.
Penelitian yang dilakukan oleh Walker pada 60 orang remaja, menunjukkan hasil bahwa penyebab utama tekanan pada masa remaja berasal dari hubungan dengan teman dan keluarga, tekanan dan harapan terhadap diri sendiri dan orang lain, tekanan di sekolah oleh guru dan pekerjaan rumah, tekanan ekonomi dan kejadian yang terjadi dalam kehidupan mereka seperti kematian, perceraian dan penyakit yang dialami dirinya sendiri atau anggota keluarganya (Bayani & Sawarsih,2013). Permasalahan ini muncul dalam lingkungan keluarga dapat menimbulkan rasa trauma dan dapat menjadi sumber stres atau tekanan bagi anak.
Keluarga adalah tempat pertama dan utama untuk melakukan sosialisasi dan terpenting serta tempat pertama bagi anak untuk mendapatkan pengajaran. Dalam lingkungan keluarga orang tua memiliki tugas penting atau peran penting dalam menciptakan mental yang sehat bagi anak. Keluarga juga tugas untuk menciptakan mental yang sehat, tempat pertama mendapat pengajaran,dan tempat untuk membentuk kepribadian.
Anak yang memiliki kesehatan mental dapat dilihat dari beberapa ciri sebagai berikut:
1. Proses biologis(Perubahan fisik anak)
 Anak memerlukan nutrisi ,anak memerlukan ruang dan waktu bermain.Dengan demikian anak yang memiliki kesehatan mental akan produktif seperti bermain,belajar sesuai dengan usianya.
2. Proses kognitif( cara berpikir dan kecerdasan)
Anak yang memiliki kesehatan mental akan memiliki perkembangan kognitif yang memadai, anak akan senang mempelajari hal yang baru.
3. Proses sosio-emosional
Melibatkan emosi, kepribadian dan hubungan antar anak dan orang lain.
Anak yang memiliki kesehatan mental akan memiliki kedekatan hubungan dengan orang lain.
Cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan mental anak sebagai berikut:
Orang tua memiliki peran :
-Untuk membentuk kepribadian anak
-Menciptakan suasana rumah yang sesungguhnya bagi anak sehingga anak nyaman dirumah
-Anak-anak memiliki kebebasan untuk memberi tahu orang tua mereka semua yang terjadi.
-Berbicara dari hati ke hati dengan anak remaja tentang kondisi dan kesehatan mentalnya adalah langkah awal yang bisa dilakukan sebagai orang tua.
-Membantu dalam memecahkan masalah pada anak
-Memenuhi kebutuhan keuangan dan menjaga kesehatan anggota keluarganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H