Pentingnya Pendekatan Multikulturalisme pada Anak
Sebagai madrasah pertama bagi anak, orang tua berperan sangat penting dalam pembentukan karakter anak. Orang tua harus pintar dalam mengontrol dan mendidik, agar saat usia anak terus bertambah, anak sudah memiliki kesadaran serta kemampuan untuk self-control bagaimana harus bersikap yang baik dan bijak terutama dalam bersosial.
Masa kanak-kanak berada dalam masa golden age. Di mana mereka akan banyak menyerap apa saja yang mereka dengar dan mereka lihat.
Kini tingkat kasus bullying terbilang tinggi. Kasus ini sering terjadi pada anak-anak pra sekolah mau pun usia sekolah. Perundungan awalnya biasa terjadi karena adanya perbedaan antara satu dengan yang lain. Hal yang sering diperolok atau diejek biasanya seperti jenis rambut, skin tone, ras atau suku, agama, profesi orang tua, dan lain sebagainya. Perlakuan bullying juga biasanya berawal dari meniru sikap orang-orang yang ada di sekitarnya.
Dengan adanya permasalahan tersebut seharusnya ini menjadi pengingat bagi para orang tua untuk memperhatikan perkembangan serta perubahan pada anak. Sebelum hal-hal yang tak diininkan terjadi, sebaiknya orang tua melakukan pencegahan dini. Banyak cara untuk mengarahkan anak agar tidak melakukan hal buruk seperti bullying tersebut. Misalnya dengan memperkenalkan kepada anak tentang multikultural.
Telah banyak media-media pendukung sebagai sarana pembelajaran yang berkaitan dengan multikulturalisme, seperti dengan picture book yang mana biasanya anak-anak akan tertarik dengan adanya gambar-gambar yang ditampilkan. Pemilihan buku dapat disesuaikan dengan usia anak dengan menyesuaikan dari gambar dan tulisannya. Dan jangan lupa untuk memilih bahan buku yang sesuai dan aman. Dengan buku bergambar yang baik, anak-anak akan terbantu dalam proses memahami dan memperkaya pengalaman dari cerita (Rothlein, L., & Meinbach, A. M., 1991 : 132).
Pilihlah gambar yang dapat menarik minat anak serta tulisan yang mudah dimengerti. Dengan ketertarikannya pada buku tersebut melalui tampilan gambarnya, akan memudahkan orang tua mengajak anak untuk mempelajari tulisan yang ada di dalamnya. Selain ceritanya secara verbal harus menarik, buku harus mengandung gambar sehingga mempengaruhi minat siswa untuk membaca (Stewing, 1980 : 57).
Picture book dengan tema multikulturalisme akan mengedukasi tentang hal perbedaan, bahwa setiap makhluk atau pun benda yang diciptakan memiliki perbedaan dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Dengan memahami poin tersebut, anak akan dapat lebih menghormati perbedaan satu sama lain. Selain itu manfaat lainnya yaitu anak dapat mengenal karakter dan lingkungan.
Media lain yang dapat mengedukasi anak salah satunya yaitu video fiksi dengan karakter kartun atau super hero. Ini juga dapat menjadi media pendukung dalam proses pembelajaran yang sangat efektif untuk menarik minat anak untuk menyaksikannya. Namun juga perlu diperhatikan ilustrasi serta penggunaan bahasanya. Manfaat yang bisa didapat dengan menyaksikan tayangan, anak akan lebih mengenal situasi dan kondisi.
Melalui kedua media di atas, selain dapat menghargai perbedaan, juga dapat membantu memberi edukasi kepada anak bagaimana cara berbahasa yang baik, menambah kosa kata, mengenal lingkungan, serta bagaimana cara memecahkan suatu masalah dengan bijak. Dengan upaya memberikan edukasi yang tepat, sedikit-banyaknya kita dapat mengurangi peluang kasus perundungan. Hal positif lainnya, anak dan begitu pun juga dengan para orang tua dapat mengambil pelajaran melalui cara-cara tersebut. Anak dapat lebih terdidik serta dapat memiliki pribadi yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H