Mohon tunggu...
Fritz Naitboho
Fritz Naitboho Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Dalam Akal Budi Ada Pertimbangan

Akal Budi menahan perkataan tetapi menghasilkan catatan-catatan bijak

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Flamboyan Masih Berbunga

3 Desember 2023   20:15 Diperbarui: 3 Desember 2023   20:37 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Flamboyan Masih Berbunga

Yesaya 40:3 Ada suara yang berseru-seru : "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!"

Sahabat-sahabatku, di kampung saya Nusa Tenggara Timur, biasanya di bulan Desember pohon-pohon Flamboyan atau yang kami sebut pohon sepe mulai berbunga dan itu mengingatkan kami akan bulan peringatan kelahiran Yesus Kristus Sang Mesias Juruselamat umat manusia. Kita tahu di beberapa wilayah, khususnya di Eropa biasanya ditandai dengan turunnya salju dan pohon cemara yang juga mulai tumbuh subur. 

Sahabat-sahabatku, hampir semua orang di daerah kami sudah terbiasa dengan pemandangan sepe yang begitu indah. Itulah yang mengingatkan kami untuk mulai sibuk mempersiapkan segala sesuatu tentang perayaan Natal. Lagu-lagu Natal mulai terdengar, aroma cookies mulai semerbak, para pedagang mulai menjajakkan baju baru, gereja-gereja mulai sibuk dengan persiapan Natal, proposal-proposal Natal mulai bertebaran, bangku-bangku gereja yang biasanya kosong mulai terisi penuh dan lain-lain. 

Tapi ada yang luput dari kisah Flamboyan yang masih berbunga, yaitu sesungguhnya pohon ini ingin menyatakan bahwa Tuhan masih ada, harapan masih merupakan sebuah kepastian, walau dalam waktu panjang Flamboyan mengalami paceklik sehingga seakan-akan mati. Daunnya berguguran, ranting-rantingnya kering dan patah terkulai. Tapi akhirnya akan mekar dan menghasilkan bunga-bunganya yang indah. Sama halnya dengan umat Tuhan ketika di pembuangan Babilonia. Rasa rindu untuk kembali ke rumah dan tanah mereka seakan akan hanyalah sebuah angan-angan belaka. Keterpurukan dalam hampir semua dimensi kehidupan membuat mereka hilang harapan. Tetapi TUHAN tetaplah TUHAN yang setia dan Penolong. Melalui nabi-Nya, Ia memberitahukan harapan bukan hanya untuk terbebas dari perbudakan dunia tapi dari kuasa si jahat. Keselamatan bukan hanya ketika mereka kembali ke tanah mereka tetapi keselamatan untuk hidup yang kekal, melalui Yesus Kristus Sang Mesias Juruselamat. 

Sahabat-sahabatku, Flamboyan yang berbaris rapi di beberapa jalan di perkampungan kami juga mengingatkan kesiapan mereka untuk menyambut Tuhan Sang Juruselamat, Sang Pencipta dan Pemelihara mereka. Perubahan penampilan Flamboyan yang jauh lebih menarik dari sebelumnya mengisyaratkan sebuah makna pertobatan untuk menyambut Sang Mesias, Yesus Kristus.  

Bagaimana dengan saya dan sahabat-sahabat semua? Apa yang kita persiapkan di tengah pergumulan dan gejolak kehidupan ini untuk menyambut kedatangan-Nya yang kedua kali dan secara khusus memperingati hari Kelahiran-Nya/kedatangan-Nya yg pertama?

 Ingat 'Flmaboyan Masih Berbunga'!

 Syalom, good morning n be bless, selamat mempersiapkan diri memaknai minggu-minggu Adventus 

 (by Fritz Naitboho)  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun