Melakukan Misi atau Mutilasi Gereja: Choice is yours
Mendengar namanya "Mutilasi Gereja", terkesan seram dan menakutkan, karena pasti yang terbayang dalam benak kita adalah pembunuhan mutilasi yang dilakukan oleh Ryan Jombang silam, warga jombang yang telah membunuh hingga 11 orang dengan cara memotong-motong badan korban dan memisahkannya bahkan dimasukkan dalam koper. Mutilasi erat kaitannya kesadisan pembunuhan dengan memotong - motong anggota tubuh hingga tidak berbentuk lagi.Â
Disadari atau tidak "mutilasi" terjadi dalam Tubuh Kristus dewasa ini. Bagaimana adanya pembunuhan karakter Kristus didalamnya dengan memotong-motong bagian tubuh yang lain, dengan menganggap bagian Tubuh Kristus lain tidak berguna, sesat atau menyimpang dari Firman Allah lalu menganggap dirinya yang paling benar padahal ia mulai menari-nari gembira diatas doktrin buatannya sendiri dan mulai melakukan "gebrakan-gebrakan rohani" mengatasnamakan kehendak Tuhan padahal demi kepopularitasannya dan keuntungan pribadi. Sadar atau tidak sadar yang mereka lakukan adalah membunuh kehidupan gereja secara menyeluruh dan permanen. Karena Kristus tidak lagi menjadi kepalaNya.
Terdengar aneh dan menggelitik hal tersebut dapat terjadi didalam Tubuh Kristus, mungkin banyak yang akan membela diri dan mengeluarkan jurus-jurus "self defense" untuk melindungi diri atau mencoba menutup mata akan terjadinya kemerosotan moral ini.Â
Cepat atau lambat bila kerusakan ini terus berlanjut dan tidak ada upaya yang significant dari masing-masing tubuh Kristus untuk mulai rendah hati mengakui kesalahannya, maka ancaman terbesar yang didapat oleh kekristenan bukan lagi pengrusakan gereja, penganiayaan orang percaya, penutupan tempat ibadah, larangan kebaktian melainkan Karena Kristus tidak lagi menjadi kepalaNya. Karena Tubuh Kristus telah tercerai -- berai, sudah tidak ada lagi kehidupan. Apa faedahnya kekristenan tanpa Kristus yang menjadi Kepala Gereja?????
Gejala yang terjadi sudah sangat jelas, banyak gereja-gereja ada didunia ini, denominasi yang berbeda-beda pula, dengan doktrin-doktrin buatan manusia yang berbeda-beda juga yang mungkin otoritasnya melebihi Alkitab, atau mungkin mulai menuding gereja yang lain sesat dan menyimpang karena tidak sesuai dengan perspektifnya yang ia bangun diatas pondasi ketidakbenaran. Ketidakbenaran versus penyimpangan, sama dengan kehancuran. Hanya karena berbeda pendapat dan pandangan, mulai memisahkan diri dengan membangun gereja diatasnya.Â
Apa terjadi 10 tahun kedepan bila jemaat Tuhan didirikan diatas egoisme pribadi???? Adakah para jemaat Tuhan datang ke Gereja untuk benar mencari TUHAN??? Atau hanya mencari berkat, kesembuhan,mujizat??? Ini merupakan efek samping dari mutilasi gereja, karena Tubuh Kristus terpecah-pecah, maka gambaran Kristuspun ikut terpecah.Â
Mereka hanya menganggap bahwa Kristus pembuat berkat, mujizat dan kesembuhan. Padahal bila kita teliti lebih jauh, orang-orang yang menjadi murid Tuhan Yesus, tidak ada satupun yang berasal dari orang-orang yang mendapat mujizat, kesembuhan atau berkat Yesus.
 Orang-orang yang mendapat mujizat Yesus, malah kadang disuruh pulang oleh Yesus. Orang-orang yang menjadi muridNya adalah orang-orang yang ingin dan rindu menyelami pribadi Yesus seutuhnya. Karena orang-orang yang hanya mau berkat dan mujizat akan merepotkan bila nanti mereka sadar bahwa Yesus disalib, disiksa, mungkin malah akan murtad, karena mujizat bisa Yesus lakukan tapi tidak bisa menyelamatkan diriNya sendiri.Â
Ketakutan itu yang akan terjadi bila mereka tidak mengenal pribadi Yesus yang seutuhnya. Banyaknya denominasi Gereja, banyaknya doktrin Gereja membuat banyaknya pandangan dalam melihat pribadi Yesus.Â