Mohon tunggu...
Drg. Frita Warasati
Drg. Frita Warasati Mohon Tunggu... Dokter -

Saya percaya semua orang mempunyai senyuman yang indah lewat gigi yang sehat. Karena itulah, saya terpanggil menjadi dokter gigi. Sedangkan menulis sudah menjadi hobby saya. Silakan nikmati artikel saya di www.go-dok.com dan kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kesehatan Gigi dan Mulut Penderita Diabetes

16 Juni 2017   10:15 Diperbarui: 16 Juni 2017   10:25 2127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengaruh Diabetes Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut – Siapa sih yang tidak kenal dengan penyakit diabetes? Iklan pencegahan dan pengobatannya telah ditaruh di mana-mana, baik di rumah sakit, puskesmas, maupun media sosial. Diabetes mellitus (DM), yang dikenal pula dengan nama kencing manis, merupakan  suatu penyakit yang saat ini kerap dijumpai pada masyarakat Indonesia. Penyebabnya? Sederhana saja; kesalahan pola makan dan gaya hidup yang tidak seimbang. Pada tahun 2015, jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 10 juta orang atau berada pada peringkat ketujuh dengan penderita diabetes terbanyak di dunia.

Sekilas tentang diabetes mellitus

Diabetes merupakan gangguan pada organ tubuh sehingga kadar gula dalam darah selalu tinggi dan tidak kembali normal setelah mengonsumsi  makanan atau minuman. Kadar gula yang tinggi dalam darah inilah yang menyebabkan penyebaran penyakit pada organ tubuh lainnya termasuk jaringan di rongga mulut. Pada rongga mulut banyak terdapat pembuluh darah yang apabila kadar gula dalam pembuluh darah tersebut tinggi dapat mengakibatkan beberapa manifestasi, antara lain :

  • Radang gusi (gingivitis),
  • Radang jaringan pendukung gigi (periodontitis) sehingga menyebabkan kehilangan perlekatan gingiva dan gigi menjadi goyang,
  • Mulut kering (xerostomia),
  • Lidah terasa terbakar (burning tongue),
  • Sakit saat menggigit makanan,
  • Penurunan tulang penyangga gigi sehingga gigi dapat lepas sendiri.

Diabetes kerap dijumpai pada kalangan apapun, yang telah mengadopsi pola makan masa kini, di mana junk food, makanan instan, serta minuman dalam kemasan menjadi konsumsi utama. Gaya hidup yang tidak seimbang ini, mulai dari kurang minum air putih, kurang tidur, merokok, hingga malas berolahraga, dapat mempengaruhi kadar gula dalam darah sehingga akhirnya menyebabkan diabetes. Jika sudah terdiagnosa dengan diabetes mellitus, biasanya pasien akan diberikan resep obat-obatan yang gunanya menstabilkan kadar gula di dalam darah.

(Baca: Seberapa Dalam Anda Mengenal Junk Food?)

Lalu, apa hubungannya dengan kesehatan gigi?

Nah, perlu Anda ketahui bahwa  penderita DM yang tidak rutin meminum obat secara teratur (tidak terkontrol) akan berpotensi memiliki kadar gula yang lebih tinggi dibanding pada penderita DM yang rutin meminum obatnya. Pada penderita penyakit ini, kadar gula juga akan menjadi lebih tinggi kandungannya di dalam air liur. Peningkatan kadar glukosa ini juga berakibat pada kandungan plak pada permukaan gigi yang berfungsi sebagai tempat perlekatan bakteri. Hasilnya, akan lebih banyak ragam bakteri yang berkembangbiak  dengan baik. Hal inilah yang kemudian menyebabkan terjadinya gigi berlubang (karies) dan perkembangan penyakit periodontal.

(Baca: Kenali Batas Aman Konsumsi Gula Harian Anda!)

Selain itu, diabetes mellitus menyebabkan suatu penurunan produksi air liur/saliva sehingga penderita diabetes mellitus juga akan merasakan mulutnya kering (xerostomia), di mana kualitas dan kuantitas produksi air liur/saliva di rongga mulut menurun. Xerostomia yang terjadi pada penderita DM akan menyebabkan infeksi jamur seperti jamur Candida albican yang jumlah pertumbuhannya meningkat (candidiasis). Oleh karena itu, penderita cenderung memiliki oral hygiene yang buruk jika tidak dilakukan pembersihan gigi secara rutin dan teratur. Selain itu adanya penurunan tinggi tulang yang menyangga gigi (tulang alveolar) yang cukup besar pada penderita DM dibanding pada penderita non DM menyebabkan gigi cepat goyang dan lepas dengan sendirinya.

Nah, setelah mengenali dampaknya bagi gigi dan mulut, yuk kurangi makan dan minum yang manis-manis dari sekarang. Tetap sehat ya, semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun