Mohon tunggu...
Fristy Putri
Fristy Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Unej

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN 75 BTV III UNEJ Melakukan Inovasi Produk kepada Masyarakat yang Mempunyai Usaha "Pabrik Tahu"

7 September 2021   12:00 Diperbarui: 7 September 2021   12:01 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dimulai tanggal 11 Agustus 2021, Mahasiswa Universitas Jember (UNEJ) melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pada tahun ini kegiatan KKN masih mengusung tema "Back To Village III" yang dimana mahasiswa melakukan KKN di daerah asalnya masing-masing karena masih adanya pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai.

Untuk mematuhi protokol kesehatan, penerjunan mahasiswa KKN pun dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom setiap perwakilan kelompok dan Live Streaming Youtube untuk yang lainnya. Pelaksanaan KKN tahun ini dilakukan hanya 30hari saja sejak tanggal 11 Agustus 2021 hingga 9 September 2021 dikarenakan adanya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).

Pada kegiatan KKN kali ini saya mengambil tema "Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19 ". Alasan saya mengambil tema ini karena banyak masyarakat terutama wirausaha dan pedagang yang terkena dampak covid-19 salah satunya Mbak Evi Tamala.

Dia tinggal di Jl Priksan GG Bekisar RT 03 RW 17, Kelurahan Kebonsari Kulon Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo. Dia adalah seorang anak yatim piatu yang harus melanjutkan usaha dari kedua orang tuanya yaitu menjalankan Home Industri "Pabrik Tahu" yang terletak di sebelah rumahnya dan juga setiap pagi hingga siang harus berdagang tahu goreng di Pasar Niaga Kota Probolinggo.

Sedikit cerita, dia juga sebenarnya seorang mahasiswa semester 7 tetapi dengan keadaan yang berbeda mengharuskan untuk berhenti kuliah demi melanjutkan usaha yang ditinggalkan oleh kedua orang tuanya dan juga dia harus bertanggungjawab terhadap adek perempuan yang baru saja lulus dari sekolahnya.

Bulan Juli kemarin, Pabrik Tahu nya sempat tidak beroperasi kurang lebih 2 mingguan dikarenakan kondisi saat itu harga kedelai sedang tinggi-tingginya ditambah juga dampak dari PPKM yang sedang berjalan hingga sampai tidak balik modal untuk memproduksi tahu lagi. Tetapi dia masih tetap berjualan tahu goring dipasar untuk melangsungkan hidup dan mencari modal kembali agar bisa memproduksi tahu kembali meskipun harus mengambil tahu dari pabrik lain untuk dijual kembali.

Dari cerita di atas saya berinovasi untuk menambahkan produk yang bisa dia jual dan daya minatnya tinggi untuk saat ini dikarenakan masih belum banyak yang berjualan "Tahu Walik" di Kota Probolinggo.  Dimana "Tahu Walik" ini bisa menjadi tambahan usaha kecil kecilan yang praktis, mengapa dikatakan praktis karena "Tahu Walik" ini dapat dijual melalui sosial media. Proses penjualan yang saya ingin terapkan yaitu melali WhatsApp dan Instagram. Dalam penjualan ini saya melakukan open pre-order.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun