Mohon tunggu...
Friston Dika Sibuea
Friston Dika Sibuea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Creative Writing Newbie

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN Tematik Untag Surabaya Menyerukan Usaha Budidaya Ikan KOI

18 Juli 2022   15:25 Diperbarui: 19 Juli 2022   14:32 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Papungan, Blitar. 18 Juli 2022  -- Kuliah Kerja Nyata (KKN) ialah program wajib bagi mahasiswa sebelum melakukan skripsi, mahasiswa dittuntut untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini dilakukan sebagai wujud Universitas dalam mengabdi. Salah satunya Desa Papungan, Blitar. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya atau Kampus Merah Putih ini menyelenggarakan kegiatan KKN setiap tahunnya. 

Kepala DPL Mahasiswa di Desa Papungan Jaka Purnama, turut menyambut dan menyemangati anak didiknya dalam mengabdi kepada masyarakat. Bapak Jaka Purnama ST., MT selaku kepala DPL mendampingi dari adanya kegiatan Proker yang dilakukan oleh mahasiswa agar proker yang dijalankan berjalan dengan maksimal. 

Kabupaten Blitar saat ini terkenal dengan budidaya ikan Koinya, bahkan bisa dibilang menjadi senternya dari budidaya ikan Koi. Setidaknya terdapat 260.000.000 ekor ikan Koi sukses dihasilkan dari Kabupaten Blitar. Salah satu pemilik kolam ikan Koi yang berada di Desa Papungan Kabupaten Blitar, bernama pak Mujiadi.

Pak Mujiadi memulai usaha ikan Koi sejak 2021. Pak Mujiadi memiliki tiga kolam yang masing -- masing dari kolam tersebut berisi ikan Koi dengan usia ikan Koi yang berbeda -- beda. Kolam pertama berisi bibit ikan Koi berusia sekitar 15 hari dengan ukuran satu sampai 4 senti, Kolam kedua berisikan ikan sedang yang berusia sekitar hampir 1 bulan dengan panjang 20 senti, dan Kolam terakhir berisikan ikan yang sudah siap dipanen dengan rentang usia 1 sampai 2 bulan dan panjang ukuran ikan 30 bahkan hingga 70 senti.

Pandemi yang sudah berlangsung selama hampir 3 tahun ini juga memberikan dampak buruk bagi budidaya ikan Koi di Kabupaten Blitar, terutama di Desa Papungan. Awalnya terdapat beberapa pengusaha ikan dan sampai saat ini hanya tersisa satu pengusaha ikan yang terdapat di Desa Papungan yaitu pak Mujiadi yang masih bertahan. Proses pembuatan kolam Koi membutuhkan waktu hingga 3 bulan dan dikerjakan oleh 3 orang, pembuatan kolam ikan Koi dengan luas 1,5h membutuhkan biaya 50jt rupiah. Kolam dilapisi dengan plastic PEC dengan harga Rp.4.700.000 per 100 meternya.

Distribusi ikan Koi Blitar sudah terkenal sejak lama, Pak Mujiadi selaku pemilik ikan Koi mendistribusikan ikannya ke berbagai kota, pulau, dan bahkan keluar negeri. Dengan kemajuan teknologi saat ini, Pak Mujiadi mendistribusikan ikan Koi nya melalui E-commerce dan Komunitas Pedagang Ikan Online.

Terdapat beberapa Kategori ikan Koi, dimulai grade A, B, dan C. Dimulai dari Grade A yang menandakan ikan memiliki warna yang cantik dan kualitas paling baik dengan ukuran paling besar diantara yang lainnya, jenis ini bisa membedakan grade A dengan kelas lainnya. Misal: ikan Koi Kohaku dan Shiro adalah contoh jenis ikan yang dikategorikan kelas A, untuk segi harga grade A memiliki beragam harga berkisar Rp.800.000 hingga Rp.100.000.000. untuk grade B dan C tidak terlalu banyak perbedaan, hanya dari segi ukuran dan corak saja dengan harga per kantongnya Rp.200.000

Pembuatan ikan Koi grade A dengan warna yang bagus dan cerah membutuhkan teknik khusus dalam melakukannya, faktor utama untuk membentuk ikan koi yang berkualitas tergantung air kolam dan makanan. Air kolam memiliki kedalaman yang berbeda -- beda pada tiap musimnya, saat musim kemarau kedalaman air sekitar 50 cm dan saat musim hujan kedalaman air sekitar 80-90cm, karena kedalaman ikan berpengaruh pada suhu kolam itu sendiri, bila suhu tidak sesuai bisa menyebabkan kematian pada ikan. Pak Mujiadi memberikan pakan yang terbaik untuk budidaya ikan Koinya, jenis pakan pengli 100 menjadi pilihan untuk ikan Koinya, harga per 30 kg nya sekitar 350rb rupiah, pak Mujiadi memberikan pakan 2x sehari pada 7 pagi dan jam 4 sore. 

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan budidaya ikan Koi bisa dijadikan alternatif usaha yang sangat menjanjikan, bukan hanya mencari keuntungan saja tetapi bisa mendorong masyarakat untuk berpikir lebih maju dan mandiri.

#UntagSurabaya #KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia #UntagSurabayaKeren #EcoCampus #Kampuskompeten

Penulis:

1. Vinda Tri Ayu Septi

2. Tri Cahyaningrum Oktafia

3. Rafi Rahadi Firmansyah

4. Geraldy Furqon Nur Mochtar

Editor:

Friston Dika Sibuea

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun