Seseorang lelaki yang tidak stabil dapat memberi dampak buruk terhadap hubungan dengan pasangan. Mereka cenderung bersikap agresif, sering menggunakan kekerasan fisik ataupun verbal, dan bahkan menerapkan budaya patriarki.
Maskulinitas sendiri sebenarnya bukan sesuatu yang berbahaya, namun ekspektasi masyarakat dan tekanan yang mereka berikan justru membuat hal tersebut menjadi berbahaya. Semua orang memiliki kebebasan untuk menjadi diri sendiri dan hidup tanpa mengikuti standar masyarakat. Untuk mengurangi berkembangnya budaya toxic masculinity ini, masyarakat harus berhenti berekspektasi secara negatif tentang maskulinitas, tidak membully dan melontarkan kata-kata yang merendahkan, serta memberi mereka kebebasan dalam berekspresi. Masyarakat juga harus meningkatkan kesadaran tentang betapa pentingnya kesehatan mental seseorang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H