Mohon tunggu...
Frisky Twinzasih Nurjanah
Frisky Twinzasih Nurjanah Mohon Tunggu... Lainnya - Aktif

Twin

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Perenialisme dan Pemikiran Tokoh-tokohnya

20 Mei 2020   13:17 Diperbarui: 20 Mei 2020   13:22 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

A. Pengertian Filsafat Pendidikan Perennialisme

Perennialisme berasal dari kata perennial yang berarti abadi atau kekal. Esensi kepercayaan filsafat perennialisme ialah berpegang pada nilai-nilai atau norma-norma yang bersifat abadi. Filsafat pendidikan perennialisme beranggapan bahwa pendidikan harus didasari oleh nilai-nilai kultural masa lampau. 

Oleh karena itu kehidupan moderen saat ini banyak menimbulkan krisis dalam banyak bidang. Filsafat perennialisme juga dapat dikenal dengan  mudah karena memiliki ciri khas diantaranya (1) bahwa perennialisme mengambil jalan regresif yaitu kembali kepada nilai dan prinsip dasar yang menjiwai pendidikan, (2) perennialisme beranggapan bahwa realita itu mengandung tujuan (3), perennialisme beranggapan bahwa belajar adalah latihan dan disiplin mental, (4) perennialisme beranggapan bahwa kenyataan tertinggi itu berada dibalik alam, penuh kedamaian dan transendental. Filsafat pendidikan perenialisme ini menginginkan bahwa zaman terdahulu atau lampau, tetap harus dipertahankan dan diabadikan. 

Sebab zaman moderen banyak membawa kerusakan kepada manusia. perennialisme juga beranggapan bahwa zaman moderen ini merupakan zama n yang sakit, karena Zaman moderen ini menjadikan krisis diberbagai bidang, baik itu tingkah laku manusia kebiasaan-kebiasaan yang tidak sesuai dengan budaya mereka yang terdahulu. Oleh karena itu Filsafat pendidikan perennialisme berinisiatif untuk kembali budaya lama dan ideal karena dianggap sesuai dengan prinsip hidup mereka. 

Filsafat pendidikan perennialisme lahir dari suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. perennialisme menentang pandangan progresifisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru. Perennialisme memandang situasi dunia penuh dengan kekacauan, ketidakpastian, terutama dalam kehidupan moral, intelektual, dan sosiolultural. 

Solusi yang ditawarkan kaum perennialisme adalah dengan jalan mundur ke masa belakang dengan menggunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kokoh, kuat. Perennialisme juga memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau proses mengembalikan keadaan manusia sekarang seperti dalam kebudayaan ideal. 

B. Pemikiran Tokoh-Tokoh Filsafat Pendidikan Perennialisme

1. Robert Maynard Hutchins

 Robert Maynard Hutchins beranggapan bahwa pendidikan harus menumbuhkan kecerdasan dan pengembangan. Jadi tujuan dari pendidikan menurutnya adalah harus mengembangkan kekuatan pikirannya. Karena menurutnya pendidikan yang ideal adalah pendidikan yang selalu mengembangkan daya intelektual dari dalam diri manusia itu sendiri.  

Robert Maynard Hutchins juga percaya bahwa cara mengembangkan daya intelektual manusia yaitu dengan membaca dan membahas buku pengetahuan. Ia menekankan bahwa pendidikan harus  bersifat universal. Krena hakikat manusia adalah universal atau menyeluruh. pendidikan juga mengimplementasikan pengajaran, dan pengajaran mengimplementasikan pengetahuan. 

2. Ortimer Adler

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun