milenial dan generasi Z, sering kali terjadi perbandingan yang menarik tentang pandangan mereka terhadap dunia kerja.Â
Dalam perdebatan tentang generasiBeberapa berpendapat bahwa generasi milenial dan generasi Z sangat berbeda, sementara yang lain berpendapat bahwa perbedaan itu sebenarnya tidak terlalu signifikan.Â
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi argumen bahwa, meskipun terdapat perbedaan, generasi milenial dan generasi Z sebenarnya hanya berbeda dalam pandangan kerja, dengan fokus pada nilai, prioritas, dan ekspektasi mereka terhadap karir.
Pertama-tama, penting untuk memahami karakteristik masing-masing generasi. Generasi milenial, yang umumnya lahir antara awal 1980-an dan pertengahan 1990-an, sering dianggap sebagai generasi yang tumbuh dalam transisi teknologi yang cepat dan globalisasi.Â
Mereka dikenal sebagai generasi yang ambisius, ingin memiliki pengaruh dalam pekerjaan mereka, dan cenderung mencari keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.
Di sisi lain, generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an dan awal 2010-an, telah tumbuh dalam era digital yang sepenuhnya terintegrasi.Â
Mereka adalah generasi yang terbiasa dengan teknologi, terhubung secara digital sejak dini, dan sering kali dianggap sebagai generasi yang lebih mandiri dan berorientasi pada hasil.
Meskipun perbedaan dalam konteks sosial dan teknologi, ada argumen yang kuat bahwa pandangan kerja keduanya sebenarnya tidak terlalu jauh berbeda. Pertama-tama, keduanya memiliki kecenderungan untuk mengejar pekerjaan yang memberikan arti dan tujuan.
Generasi milenial mungkin lebih vokal tentang keinginan mereka untuk pekerjaan yang bermakna, sementara generasi Z mungkin lebih fokus pada keinginan untuk membuat perbedaan dalam dunia mereka.Â
Namun, pada akhirnya, keduanya memiliki aspirasi yang serupa untuk mencari pekerjaan yang memberikan rasa pencapaian dan kepuasan pribadi.
Selain itu, keduanya juga memiliki harapan yang tinggi terhadap fleksibilitas dalam bekerja. Generasi milenial sering kali dikaitkan dengan permintaan untuk fleksibilitas waktu dan lokasi, sementara generasi Z mungkin lebih terfokus pada fleksibilitas dalam tugas dan tanggung jawab.Â