Mohon tunggu...
friska sabrina
friska sabrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Nasional

Zodiak Cancer yang ga moodyan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Kegagalan Komunikasi Antarpribadi pada Saat Chatting

6 Agustus 2022   01:49 Diperbarui: 6 Agustus 2022   01:57 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Komunikasi yang lancar memang tidak mudah bagi beberapa orang. Terkadang, kegagalan dalam berkomunikasi ini sering terjadi. Kegagalan komunikasi ini biasanya terjadi karena suatu pesan memiliki makna yang berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Akibatnya dari kegagalan komunikasi ini bisa membuat banyak kebingungan dan kesalahpahamserta kesalahan serius dengan lawan bicara kita.

Apalagi di zaman teknologi yang canggih ini membuat kita lebih mudah berkomunikasi lewat sosial media salah satunya aplikasi chatting yaitu Whatsapp. Pada saat chatting terkadang kita tidak menyadari apa yang kita ketik bisa menyebabkan kesalahpahaman karena, setiap ketikan yang dibaca bisa berbeda-beda pemahaman. Biasanya kesalahpahaman ini terjadi karena kita kurangnnya tanda baca yang tepat, kurangnya stiker atau emoticon saat bercanda, atau bahkan kita terkadang lupa mematikan caps lock. Memang keselahan-kesalahan tersebut terdengar sepele. Namun, akibat dari kesalahpahaman tersebut bisa menimbulkan suatu masalah yang sangat serius.

Dari kasus kesalahpahaman di atas, memang inilah masalah yang bakal timbul jika komunikasi dilakukan secara verbal dan tertulis. Baik penerima atau pengirim pesan akan  memiliki nada yang berbeda saat membaca pesan tersebut. Hal ini bisa terjadi juga dari suasana individunya masing-masing. Saat sedang senang misalnya, kita menerima pesan yang kurang menyenangkan karena balasan saat chatting lawan bicara kita sangatlah cuek. Kita mungkin masih bisa mengatasi amarah karena kita berfikir mungkin saja memang ia sedang terburu-buru atau melakukan hal lain. Namun, pada saat hati kita sedang dongkol hal tersebut sangatlah memancing emosi kita. Jadi pada dasarnya suasana hati juga memang yang mempengaruhi nada chatting yang kita terima. Maka dari itu, bila ingin mengirim sebuah pesan yang sensitive lebih baik bertemu langsung.

Pada saat berkomunikasi kita perlu memikirkan bahasa yang tepat untuk dibicarakan agar lawan bicara kita bisa berbicara nyaman dengan kita. Untuk itu kita perlu belajar untuk berbahasa yang benar agar kita menjadi pribadi yang pandai berbicara. Orang yang berbicara dengan mahir akan menjadi lebih maju daripada yang lainnya. Begitu pula mengirim pesan. Alangkah baiknya kita memperisapkan kata-kata yang ingin kita kirim terlebih dahulu. Dengan kita menyusun kata-kata terlebih dahulu, kita dapat mengoreksi kata-kata yang kurang menyenangkan, typo, dan inti pesan yang bertele-tele. The Balance Career menyebutkan, memilih kosakata yang akan diucapkan sangatlah penting agar mudah dipahami oleh orang lain dan tidak terjadi kesalahpahaman.

Beberapa orang masih sering berbicara bertele-tele atau melebar ke topik-topik lain yang tidak penting saat chatting sehingga penerima pesan akhirnya malah kebingungan karena tak tahu inti dari percakapan itu apa. Jadi, lebih baik kita langsung mengetik inti topik yang ingin kita bicarakan saja. Jika penerima pesan masih bingung dengan inti pembicaranya, kita bisa mengetik ulang pesan tersebut agar tidak terjadi misskomunikasi.

Selain menghindari bertele-tele, dalam mengirim pesan kita juga perlu mencari Bahasa yang bisa dipahami oleh penerima pesan. Beberpaa orang tekadang suka menggunakan bahsa Inggris, Mandarin, atau istilah-istilah yang hanya diketahui beberapa  orang saja. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya kegagalan saat berkomunikasi. Maka dari itu, ingatlah bahwa ucapan yang sulit dimengerti adalah penghalang sebuah komunikasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun