Mohon tunggu...
friska sabrina
friska sabrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Nasional

Zodiak Cancer yang ga moodyan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak dari Citayam Fashion Week terhadap Pembentukan Mental Anak Bangsa

5 Agustus 2022   18:00 Diperbarui: 5 Agustus 2022   18:16 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Citayam Fashion Week atau bisa disebut juga CFW baru-baru ini menjadi popular dan perbincangan bagi masyarakat Indonesia. Awal mulanya terjadi CFW ini berasal dari anak-anak dari daerah Citayam berswafoto dan membuat konten di tiktoknya di jalan Dukuh Atas Sudirman. 

Namun, tidak hanya ada anak Citayam saja yang meramaikan CFW ini. Beberapa anak dari pinggiran Jakarta juga ikut meramaikan CWF tersebut. Tidak hanya berswafoto, kumpulan anak yang berada di Sudirman ini melakukan aksi layaknya model Catwalk di Zebra Cross di tengah jalan raya kawasan Dukuh Atas dengan memamerkan outfitnya yang nyentrik dan bahkan tergolong unik.

Bahkan, para artis dan selebgram pun ikut meramaikan CFW ini. Tidak hanya itu para model ikut melakukan aksi Catwalk di Zebra Cross. Tentunya ramainya yang mengikuti aksi tersebut menimbulkan beberapa tanggapan dari masyarakat Indonesia. 

Ada yang menganggap hal tersebut positif karena membuat anak Indonesia lebih kreatif didunia Fashion. Karena itu, kreativitas remaja merupakan hal yang menjadi potensi yang baik apabila diarahkan kepada hal yang positif, Jika diarahkan dengan benar mungkin kumpulan anak yang mengikuti aksi ini bisa menjadi model dan bahkan desainer sungguhan.

Dari Kegiatan CFW ini ternyata membuat kreatifitas para remaja sebagai kreator konten di media sosial meningkat. Selain itu, dari adanya kegiatan ini meningkatkan penghasilan para Pedangan Kali Lima (PKL) di kawasan Sudirman, Jakarta. 

Namun, sayangnya tidak hanya memberikan dampak positif saja yang terjadi pada kegiatan ini. Dampak negative juga bermunculan seperti ramainya pendatang membuat Kawasan sekitaran Sudirman menjadi kotor. Hal tersebut disebabkan banyak orang yang masih membuang sampah sembarangan disekitaran area Sudirman.

Selain lingkungan yang menjai kotor, adanya CFW ini membuat pendukung LGBT bermunculan. Tentunya dengan adanya pendukung LGBT ini membuat sebagian masyarkat menjadi resah. Para orangtua pun kini takut akan anakanya mendukung LGBT ini. 

Perilaku menyimpang ini bisa dilihat dari maraknya video yang beredar di media sosial Tiktok, yang menampilkan sejumlah remaja laki-laki berbusana layaknya perempuan. Bahkan, salah satu dari yang mengikuti aksi CFW ini mempunyai pengikut yang banyak di media sosial yaitu Tiktok. Maka dari itu, peran orangtua saat ini dibutuhkan agar para anak bangsa tidak mengikuti hal yang menyimpang itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun