Film KKN merupakan salah satu film horror di Indonesia yang sangat fenomenal. Film yang disutradarai oleh Awi Suryadi ini sangat ditunggu penayangannya. Sejak di tayangkan di bioskop-bioskop di Indonesia pada tanggal 30 April 2022, film KKN tembus mencapai satu juta penonton dari tiga hari penayangannya. Bukan hanya isi ceritanya saja yang menarik, poster dalam film ini juga menjadi daya tarik bagi penonton. Ternyata, poster pada film KKN di Desa Penari ini menjadi poster film pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi Augmented Reality (AR) yang dipajang di seluruh bioskop tanah air.
Dibalik pembuatan poster film arahan produser Manoj Punjabi ini ada andil salah satu mahasiswa Universitas Dinamika Surabaya didalamnya yaitu Andychah Ibnu Abdillah. Manoj Punjabi sebagai produser film MD Pictures menyatakan setiap  pengunjung bioskop dapat melakukan scanning terhadap QR Code yangada di poster film KKN di Desa Penari. QR Code tersebut akan terkoneksi pada sebuah filter di Instagram. Apabila kamera diarahkan ke poster film tersebut akan menunjukan ular di poster film tersebut muncul dan bergerak yang diiringi lagu dengan backsound horror dari Film KKN Desa Penari.
Selain itu, terdapat pesan melalui isi poster yang mewakili jalan cerita dari film tersebut. Seperti pemilihan warna-warna dalam poster ini. Ada tiga warna yang terkandung dalam poster ini yaitu hitam, abu-abu, dan merah. Ketiga warna ini memiliki pengaruh pada mood penonton. Hal ini yang dikenal sebagai psikologi warna. Contohnya warna hitam yang mewakili warna dalam poster tersebut. Warna hitam disini mengartikan sebagai sesuatu yang misterius dan mencekam. Jadi, warna hitam disini sangat memberikan kesan kuat bahawa film ini horror ditambah sosok Wanita tampak belakang yang mengenakan pakaian tradisional Jawa berpose penari ini menyatu dengan potongan pohon yang berakar kuat pada bagian bawahnya.
Wanita menari mengakar ini menjadi menjadi point of view pada poster film tersebut. Pakaian yangdikenakan penari tersebut yaitu Badarawuhi tradisional merupakan busana berwarna hijau yang identic dengan busana kebesaran kerajaan Laut Pantai Selatan lengkap dengan atribut selayaknya pengikut ratu pantai selatan. Makna visual busana penari yang dikenakan sosok Badarawuhi seolah menyiratkan bahwa Badarawuhi merupakan pengikut ratu pantai selatan, Nyi Roro Kidul.
Sosok Wanita menari yang berakar ini memiliki arti bahwa terdapat ikatan kuat antara dimana pohon tersebut tumbuh dan mengakar. Di akar dalam poster tesebut juga terdapa sosok ular yang memilit di akar bawah sang penari. Ilustrasi visual ular pada poster tersebut mengindikasikan bahwa ular merupakan simbol kesialan dan bencana. Selain ular, terdapat kepala monyet yang terletak dibagian bawah sang penari. Interpretasi visual kepala monyet pada poster ini menggambarkan adanya sifat licik dan mementingkan diri sendiri yang pada akhirnya membawa petaka. Selain itu, di dalam film KKN di Desa Penari terdapat adegan dimana makanan yang dibungkus dan dibawa pulang berubah menjadi kepala seekor monyet.
Bahkan, jika diperhartikan lebih detail terdapat terdapat wajah seorang wanita yang menyiratkan kesedihan. Visualisasinya yang diletakkan di dalam teks headline dengan menerapkan metode clipping mask yang menggambarkan seolah wanita tersebut terkurung atau terjebak. Hal ini didukung dengan genangan air di pelupuk mata aanita tersebut beserta tatapan mata yang tampak seolah meminta pertolongan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H