Mohon tunggu...
friska sabrina
friska sabrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Nasional

Zodiak Cancer yang ga moodyan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Popularitas Kain Batik Kembali Meningkat di Era Milenial

23 Juni 2022   22:32 Diperbarui: 23 Juni 2022   22:34 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berkembangnya batik di Indonesia bermula dari zaman Majapahit dan zaman penyebaran islam di Indonesia. Batik pada zaman Majapahit ini dikenal dari daerah Mojokerto serta Tulunggangung. Saat saat Tulungagung dipimpin oleh Adipati Kalang terjadi percekcokan dengan Majapahit. Akibat dari kejadian tersebut Majapahit mengambil Tindakan yang menyebabkan Adipati Kalang tewa dalam pertempuran dan Tulungagung sepenuhnya dikuasai oleh Majapahit. Jadi, para ahli batik yang tinggal di Tulungagung membawa budaya batik ke Kerajaan Majaphit.

Pada awal abad ke-19 batik mulai populer dan meluas hingga menjadi milik masyarakat Indonesia, terutama dari suku Jawa. Pada saat itu, batik yang dihasilkan merupakan jenis batik tulis. Proses pembuatan batik pada zaman itu membutuhkan waktu yang sangat lama yakni dua hingga tiga bulan lamanya. Karena proses pembuatan batik tulis memakan waktu yang sangat lama maka dipernalkanlah batik cap sekitar tahun 1920 oleh Kwee Seng. Namun, seiring waktu berjalan batik dikenal luas oleh seluruh masyarakat Indonesia. Seperti di setiap daerah kini memiliki ciri khas kain batik.

Di era milenial ini apapun bisa menjadi topik yang hangat untuk dibicarakan. Tidak hanya dari segi Pendidikan dan tekonologi, tetapi juga perilaku milenial yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Perilaku mereka bisa dilihat dari mudahnya mengembalikan lagi tren fashion kain batik di masa dulu hingga sekarang kain batik tren lagi di masa kini. Akhir-akhir ini batik sering digunakan pula untuk acara semi formal atau santai. Tidak hanya digunakan untuk para orang tua, kini batik hadir untuk mengisi trend terbaru dalam berbusana untuk remaja. Berbagai model baju batik hadir dengan berbagai desain unik dan indah. Bahkan, banyak orang berlomba-lomba menampilkan outfit batik di sosial medianya.

Kain batik di era milenial ini diubah menjadi berbagai macam benuk seperti:

  • Dress dari Rok Lilit BatiK

Rok lilit yang dulunya digunakan hanya sebagai bawahan saat memakai kebaya kini bisa dipadukan dengan kemeja polos atau blouse. Bahkan, beberapa orang ada yang mengubah rok lilit menjadi dress yang dipadukan dengan ikat pinggang agar tubuh terlihat ramping dan kain tidak mudah copot.

Berbagai bentuk celana dari kain batik ini membuat para milenial yang tadinya saat berpegian pakai baju biasa kini mulai memakai celana batik yang berbagai macam bentuk seperti celana jogger ini. Walaupun, kelihatan lebih modern namun tetap mengesankan budaya Indonesia. Celana jogger bisa dipakai oleh Wanita maupun lelaki. Celalana ini bisa dipadukan dengan apapun seperti kaos maupun kemeja.

  • Kain Lilit Batik

Tidak hanya perempuan saja yang memakai kain batik tetapi, para lelaki di zaman ini mulai memakai kain batik untuk dipadukan dengan celana panjang yang membuat outfit terlihat lebih keren namun tetap ada nuansa nusantara. Bahkan, beberapa orang mulai membuat tren menggunakan kain batik dengan celana di sosial medianya.

Demikianlah ulasan tentang kain batik di era milenial yang kini sedang naik daun popularitasnya. Semiga ulasan di atas dapat membantu kalian untuk mencoba Mix and Macth Kain Batik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun