Acara pelantikan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2025 dilaksanakan pada 20 Oktober 2024 lalu di gedung MPR/DPR RI. Hadirnya pemimpin baru membawa harapan besar bagi rakyat Indonesia. Rakyat mempercayakan kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik dari pemerintah sebelumnya. Janji-janji yang telah terucap saat kampanye harus direalisasikan. Dalam pidato perdananya, Presiden Prabowo menyinggung tentang visi utamanya yaitu mencapai swasembada pangan. Melihat Indonesia yang merupakan negara agraris, bukan tidak mungkin bagi Indonesia mencapai ketahanan pangan tersebut. Langkah strategis Presiden Prabowo untuk mencapai swasembada pangan yaitu mencetak sawah seluas 3 juta hektar, optimalisasi lahan, perbaikan irigasi tersier, dan juga dukungan alat dan mesin pertanian. Presiden Prabowo juga terjun langsung ke Merauke sebagai komitmen pemerintah dalam percepatan swasembada pangan nasional.
      Sektor pendidikan di Indonesia juga menjadi masalah yang perlu perhatian khusus. Ketidakmerataan fasilitas pendidikan di Indonesia menyebabkan terjadinya ketimpangan pendidikan yang mencolok antara kota dan desa. Hal tersebut mengakibatkan kualitas pendidikan di desa jauh tertinggal dibandingkan perkotaan. Kualitas pendidikan yang rendah akan menghasilkan generasi penerus yang kurang kompeten di dunia kerja. Selain itu, gaji guru honorer yang sangat tidak manusiawi juga menjadi masalah serius. Padahal, guru merupakan tonggak keberhasilan pendidikan. Belum lama setelah resmi dilantik menjadi Presiden, Prabowo sudah membawa kabar gembira bagi tenaga pendidik. Presiden Prabowo akan menaikkan gaji guru mulai Januari 2025. Diharapkan dengan naiknya gaji, akan lebih mensejahterakan para tenaga pendidik dan berimbas kepada sistem pendidikan yang lebih baik.
      Pendidikan yang berkualitas akan melahirkan generasi yang siap bersaing di dunia kerja. Melihat sistem pendidikan yang memprihatinkan, maka tidak heran jika angka pengangguran di Indonesia tinggi. Angka pengangguran tinggi menjadi masalah yang sampai saat ini belum dapat diselesaikan oleh pemerintah. Pemicu pengangguran di Indonesia yaitu kesenjangan pendidikan, kurangnya keterampilan, mobilitas penduduk yang tinggi dan juga keterbatasan lapangan kerja. Saat mencalonkan diri, pasangan Prabowo-Gibran mencetuskan program Asta Cita. Asta Cita 3 berupaya meningkatkan lapangan pekerjaan berkualitas untuk mengatasi pengangguran di kalangan generasi muda. Poin Asta Cita ketiga tersebut akan dikolaborasikan dengan Asta Cita poin keempat yaitu membangun sekolah unggul terintegrasi. Kolaborasi tersebut, diyakini akan mencapai keberhasilan mengatasi masalah pengangguran bagi generasi muda di Indonesia.
      Masalah korupsi menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tingkat korupsi yang tinggi. Meskipun terdengar kabar mengalami penurunan, tidak dapat dipungkiri bahwa korupsi di Indonesia masih merajalela. Korupsi sulit diberantas karena sudah menjadi budaya dalam masyarakat. Namun, masalah korupsi di Indonesia sudah sedikit memperlihatkan titik terang. Hal tersebut dibuktikan sendiri oleh Presiden Prabowo yang belum genap satu bulan menjabat, sudah memberantas sekitar 28 koruptor di Indonesia. Semua gebrakan nyata oleh Presiden Prabowo tersebut mampu menghidupkan optimisme masyarakat terhadap pemimpin baru yang bisa membawa Indonesia menjadi lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H