Pendidikan Seumur Hidup adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar-mengejar yang berlangsung berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Konsep pendidikan seumur hidup sangat erat kaitannya dengan pemahaman dengan waktu berlangsungnya pedidikan.Â
Dan dapat dibuktikan dalam pengertian, dalam sikap, perilaku dan dalam penerapan terutama bagi para pendidik di negeri kita ini. Lahirnya konsep pendidikan seumur hidup adalah bagian dari keprihatinan pada dunia pendidikan yang ada,karena masih banyak masyarakat yang tidak bisa menikmati pendidikan dunia formal. Diluar sana masih banyak anak-anak jalanan yang ingin meikmati pendidikan formal.
Pokok pendidikan seumur hidup adalah seluruh individu harus memiliki kesempatan sistematik, terorganisir untuk "instruction" studi dan "learning" disetiap kesempatan sepanjang hidup mereka. Semua itu dengan tujuan menyembuhkan kemunduran pendidikan sebelumnya, untuk memperoleh ketrampilan baru untuk meningkatkan pengertian tentang dunia yang mereka tempati, untuk meningkatkan kepribadian mereka, atau untuk beberapa tujuan lanjutan lainnya.Â
Baca juga: Dua Tahun Pendidikan Indonesia Didera Corona: Bangkit dan Bergerak
Dalam rangka ini pedidikan dipandang sebagai pelayanan untuk membantu pengembangan personal sepanjang hidup, dalam istilah yang lebih luas "development". Pendidikan seumur hidup berekaan dengan prinsip pengorganiasian yang akhirnya memungkinkan pendidikan untuk melakukannya fungsinya. Fungsinya adalah "proses perubahan yang menuntun perkembangan individu".
Dalam pendidikan seumur hidup dikenal 4 macam konsep kunci, yaitu :
1. Konsep Pendidikan Seumur Hidup Itu Sendiri
Sebagaimana suatu konsep, maka pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-pengalaman. Hal ini berarti pendidikan meliputi berbagai usia-usia mulai dari anak usia dini sampai lansia.
2. Konsep Belajar Seumur Hidup
Konsep belajar seumur hidup adalah respon terhadap keinginan yang didasar untuk belajar dan angan-angan meyediakan kondisi-kondisi yang membantu belajar.
Baca juga: Pembaharuan dalam Mengatasi Permasalahan Pendidikan Indonesia