Jakarta, 29 Mei 2024 - Isu krisis kemanusiaan di Rafah, Gaza kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial dengan tagar #EyesOnRafah yang kini tengah menjadi topik trending di berbagai platform. Warga setempat berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar akibat blokade yang berkelanjutan.
Â
Rafah, kota di bagian selatan Jalur Gaza yang berbatasan langsung dengan Mesir, telah lama menjadi sasaran blokade oleh Israel. Sejak konflik Israel-Palestina yang berkepanjangan, Rafah mengalami pembatasan akses keluar-masuk, baik darat maupun laut. Hal ini berdampak signifikan pada kehidupan warga setempat, yang kesulitan memperoleh pasokan pangan, obat-obatan, dan barang kebutuhan lainnya.
Â
Warga Rafah saat ini hidup dalam krisis kemanusiaan yang memilukan. Angka pengangguran yang tinggi, keterbatasan akses layanan kesehatan, dan kekurangan gizi dialami banyak keluarga. Anak-anak dan lansia menjadi kelompok yang paling rentan terdampak. Situasi ini menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan masyarakat, khususnya terhadap nasib generasi muda di Rafah.
Â
"Saya merasa prihatin melihat bagaimana warga Rafah dipaksa hidup dalam penderitaan akibat blokade yang tak kunjung dihentikan," ujar cia salah seorang mahasiswa. "Sebagai manusia, kita seharusnya bisa bersikap lebih berperikemanusiaan dan membuka akses bantuan kemanusiaan ke wilayah ini."
Â
Konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina telah membawa banyak penderitaan bagi rakyat yang tidak berdosa, termasuk warga Rafah. Masyarakat internasional mendesak pihak-pihak yang terlibat untuk segera menemukan solusi yang adil dan membuka akses kemanusiaan yang memadai.
Â
"Kondisi di Rafah, Gaza merupakan contoh nyata dari pelanggaran hak asasi manusia," tegas Andi, seorang aktivis hak asasi manusia. "Warga sipil, termasuk anak-anak, seharusnya tidak boleh menjadi korban dari konflik politik yang berkepanjangan."
Â
Situasi krisis kemanusiaan di Rafah, Gaza telah menyentuh hati nurani masyarakat global. Dengan tagar #EyesOnRafah yang ramai di media sosial, semua pihak diharapkan dapat bersatu menyuarakan solidaritas dan mendorong solusi yang segera untuk membebaskan warga Rafah dari penderitaan akibat blokade yang berkepanjangan. Keadilan dan perlindungan hak asasi manusia harus menjadi prioritas utama dalam penyelesaian konflik di Timur Tengah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H