Mohon tunggu...
Friska Dhea Narulita
Friska Dhea Narulita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

hobi saya membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inflasi dan Investasi: Tantangan dan Peluang bagi Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

14 November 2023   17:31 Diperbarui: 14 November 2023   17:42 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inflasi adalah peningkatan umum dan terus-menerus dalam harga barang dan jasa di suatu negara dalam jangka waktu tertentu. Inflasi yang terkendali dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi ketika inflasi menjadi tidak terkendali, itu dapat menyebabkan masalah serius bagi perekonomian suatu negara.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulanan atau month to month (m-to-m) September 2023 sebesar 0,19%. Komoditas penyumbang inflasi bulanan terbesar a.l. beras dengan andil inflasi 0,18% dan bensin dengan andil inflasi 0,6% sejalan dengan penyesuaian BBM subsidi. Adapun, tingkat inflasi tahun kalender atau year to date (y-to-d) September 2023 sebesar 1,63% dan inflasi tahunan atau year on year (y-on-y) sebesar 2,28%.

Secara tahunan, BPS mencatat inflasi year on year (y-on-y) sebesar 2,28% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,44. Jika dilihat secara tahunan, penyebab inflasi tahunan adalah kelompok makanan dan minuman serta tembakau dengan beras sebagai pemicu utama. Beras tercatat mengalami inflasi dengan andil 0,55%, rokok kretek filter dengan andil 0,19%, dan bawang putih 0,08%, serta rokok putih 0,07%. Biaya lainnya yang menjadi penyumbang terbesar inflasi adalah biaya kontrak rumah 0,1% dan emas perhiasan 0,08%.

Selain itu, salah satu faktor yang berkontribusi terhadap inflasi di Indonesia adalah ketergantungan terhadap impor. Indonesia mengimpor banyak barang dan jasa dari negara lain, dan fluktuasi harga di pasar internasional dapat berdampak langsung pada tingkat inflasi di dalam negeri. Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor dan meningkatkan produksi dalam negeri guna mengendalikan inflasi.

Salah satu kritik terhadap inflasi di Indonesia adalah tingkat inflasi yang masih tinggi. Tingkat inflasi yang tinggi dapat mengurangi daya beli masyarakat, dan menghambat investasi. Dengan adanya inflasi yang tinggi, harga-harga barang dan jasa naik secara bersamaan. Hal ini membuat masyarakat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Selain itu, inflasi yang tinggi juga berdampak negatif pada sektor usaha. Perusahaan-perusahaan harus menghadapi biaya produksi yang lebih tinggi akibat kenaikan harga bahan baku dan tenaga kerja. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan dan investasi di Indonesia.  Kritik lain terhadap inflasi yang tinggi adalah ketidakstabilan harga. Dengan perubahan harga yang cepat dan tidak terduga, masyarakat sulit merencanakan keuangan mereka dengan baik. Ini juga dapat menghambat kegiatan ekonomi dan investasi jangka panjang.

Investasi adalah penanaman modal dalam suatu proyek atau bisnis dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Investasi yang kuat dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Salah satu kritik terhadap investasi di Indonesia adalah rendahnya tingkat investasi domestik. Meskipun Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar, namun tingkat investasi domestik yang masih rendah menjadi kendala dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Tingkat investasi yang rendah dapat menunjukkan kurangnya kepercayaan investor terhadap kondisi ekonomi dan kebijakan pemerintah. Selain itu, proses perizinan dan birokrasi yang kompleks juga menjadi hambatan bagi investasi di Indonesia. Proses perizinan yang rumit dan memakan waktu dapat membuat investor enggan untuk berinvestasi di Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk melakukan reformasi perizinan dan menyederhanakan birokrasi guna mempercepat proses investasi dan memberikan kepastian hukum kepada investor.

Meskipun terdapat tantangan dalam hal inflasi dan investasi di Indonesia, namun juga terdapat peluang untuk pertumbuhan ekonomi. Salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan adalah potensi sumber daya alam yang melimpah di Indonesia. Pemanfaatan sumber daya alam yang bijaksana dan berkelanjutan dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Selain itu, pertumbuhan sektor industri dan teknologi juga dapat menjadi peluang bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dengan meningkatkan investasi di sektor ini, Indonesia dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri, dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Kontrol sosial merupakan upaya yang dilakukan oleh masyarakat atau pemerintah untuk mengatur dan mengendalikan perilaku individu atau kelompok dalam masyarakat. Dalam kasus inflasi dan investasi, kontrol sosial dapat berperan dalam mengatasi tantangan dan peluang bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Salah satu bentuk kontrol sosial yang dapat dilakukan adalah melalui kebijakan pemerintah. Pemerintah dapat mengimplementasikan kebijakan moneter dan fiskal untuk mengendalikan inflasi dan mendorong investasi. Kebijakan moneter melibatkan pengaturan suku bunga, cadangan bank, dan jumlah uang yang beredar dimasyarakat. Sementara itu, kebijakan fiskal melibatkan pengaturan anggaran negara, pajak, dan pengeluaran pemerintah. Selain itu, kontrol sosial juga dapat dilakukan melalui partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan ekonomi. Masyarakat dapat terlibat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan kebijakan ekonomi, sehingga mereka memiliki peran aktif dalam mengatasi masalah inflasi dan memanfaatkan peluang investasi.

Dalam inflasi, kontrol sosial juga dapat dilakukan melalui pengawasan terhadap harga barang dan jasa. Masyarakat dapat melaporkan jika terjadi peningkatan harga yang tidak wajar, sehingga pemerintah dapat mengambil tindakan untuk mengendalikan inflasi. Selain itu, kontrol sosial juga dapat dilakukan melalui edukasi dan peningkatan literasi ekonomi. Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang inflasi dan investasi, mereka dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam mengelola keuangan pribadi dan berinvestasi.

Dalam menghadapi tantangan dan peluang inflasi dan investasi, kontrol sosial merupakan salah satu faktor penting yang dapat membantu mengatasi masalah tersebut. Melalui kebijakan pemerintah, partisipasi masyarakat, pengawasan harga, dan peningkatan literasi ekonomi, diharapkan dapat tercipta stabilitas ekonomi yang berkelanjutan dan pertumbuhan investasi yang positif di Indonesia.

Patriotisme memiliki kaitan dalam mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam masalah inflasi dan investasi di Indonesia. Beberapa kaitan atau peran patriotisme yaitu:

  • Patriotisme dapat mendorong warga negara Indonesia untuk berinvestasi di dalam negeri. Dengan berinvestasi di sektor-sektor ekonomi yang strategis, seperti industri padat karya, infrastruktur, dan sektor riil lainnya. Patriotisme dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
  • Patriotisme juga dapat berperan dalam meningkatkan kepercayaan investor terhadap Indonesia. Dengan menunjukkan komitmen terhadap pembangunan ekonomi dan kebijakan yang berkelanjutan, patriotisme dapat membantu menciptakan persepsi positif di kalangan investor, sehingga mereka lebih tertarik untuk berinvestasi di Indonesia.
  • Patriotisme juga dapat berperan dalam mengendalikan inflasi. Ketika masyarakat memiliki rasa cinta dan kepedulian terhadap negara, mereka cenderung lebih patuh terhadap kebijakan pemerintah, termasuk kebijakan untuk mengendalikan inflasi. Misalnya, dengan mengurangi permintaan barang impor dan lebih memilih produk dalam negeri, masyarakat dapat membantu mengurangi tekanan inflasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi domestik.
  • Patriotisme juga dapat mendorong pemerintah dan pelaku usaha untuk memberikan prioritas pada investasi dalam negeri. Dengan mempromosikan dan mendukung produk-produk lokal, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, dapat mendorong pertumbuhan sektor industri dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor. Hal ini dapat mengatasi masalah inflasi dan meningkatkan investasi dalam negeri.

Patriotisme memiliki peran yang penting dalam mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam masalah inflasi dan investasi di Indonesia. Dengan mendorong investasi domestik, meningkatkan kepercayaan investor, mengendalikan inflasi, dan mendorong investasi lokal. Patriotisme dapat berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun