Mohon tunggu...
Friska Ayu
Friska Ayu Mohon Tunggu... -

nothing special...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

2010, Uda Gak Zaman Face to Face ??

5 Mei 2011   07:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:03 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini adalah catatan kecil di sebuah minggu pagi yang cerah atau lebih tepatnya panas menyengat di Surabaya. Waktu itu saya dan temen2 di Kementrian PSDM BEM ITS lagi duduk2 santai di markas kami, Gedung M.Web lantai 2. Karena wifi di spot tersebut lumayan sip maka saya pun gak menyiakan kesempatan, apalagi kalo bukan membuka situs yang tahun 2 tahun ini sangat digandrungi orang2 di negeri saya, facebook. Ketika membuka homepage, tiba2 ada pop-up yang lumayan bikin kaget. “Wah, fesbuk skrg bisa teleconference!” teriak saya “Asik nih bisa buat rapat online” gitu pikir saya reflek. Memang sudah lumayan lama saya mencari media yang bisa digunakan buat rapat via dunia maya. Sebenernya banyak sih site yang sudah nyediain fasilitas ini, tapi biasalah masih belum familiar alias gaptek, hehehe. Sehingga sedikit wajar kalo saya seneng FB sekarang bisa dibuat conference, soalnya kan pakenya pasti gampang banget. Tiba-tiba si Akfel, pak menteri saya nyeletuk “Iya, aku dulu mau rapat lewat internet juga, enak…tapi gak ngerti caranya” Heheheh, dasar si Akfel…tapi dia kemudian nambahin lagi celetukannya. “Tapi aku pernah loh, dibilangin siapa ya lupa di sebuah acara seminar gitu” “Apaan Fel” tanyaku “Kata bapaknya, bahwa yang gak bisa ditransfer ialah semangatnya” gitu jawab si Akfel Wuah,liat kata2 yang sengaja saya bold. Bener juga ya, ketika kita rapat atau melakukan komunikasi yang lainnya lewat teknologi maka gak bisa dipungkiri ada satu hal yang kurang. Face to face, otomatis hal itu tidak bisa kita lakukan jika kita chat lewat FB,YM,sms,telpon dan sebagainya. Dan, jika kasusnya rapat atau macam2 komunikasi lain dimana kita tidak hanya menyampaikan pesan secara tulis maupun lisan saja maka teknologi mungkin menjadi semacam batu sandungan seperti kata teman saya tadi, akan ada hal-hal yang tidak bisa sampai ke si penerima pesan. Saat berkomunikasi secara langsung atau face to face, tentu saja antara komunikan dan penerima pesan seakan menyatu. Apapun yang disampaikan si pengirim pesan dapat ditangkap dengan baik oleh penerima pesan. Dan dalam komunikasi pun, seseorang pasti mempunyai gesture atau bahasa tubuh yang mampu memberikan tambahan pesan kepada si penerima pesan, ya contohnya semangat itu tadi. Nah, jika komunikasinya lewat media maka akan ada hal2 yang lost tentunya, kurang greget atau feelingnya kurang dapet. Bayangkan kalo kita berkomunikasi cuma lewat sms, telpon, chat dsb. Kadang kita hanya bisa melihat tulisan2 atau mungkin tambahan2 emoticon untuk sedikit menunjukkan ekspresi kita, tapi tentu saja itu masih menjadi hal yang kurang. Bicara secara langsung, dibandingkan komunikasi dengan media mungkin memang masih menjadi komunikasi yang paling utuh atau bahasa kerennya komunikasi dari hati ke hati. Ini mungkin ya, penyebabnya orang yang LDR biasanya mudah putus? ehehehe, koq jadi nyambung kesitu ya… Namun, tidak dipungkiri, teknologi media saat ini memang sangat membantu komunikasi. Jaman dulu, untuk mengabarkan info bahkan ada yang menggunakan merpati untuk mengirimkan surat. Sekarang? mau pake merpati buat janjian nonton Twilight? Ya keburu filmnya Eclipse uda diputer di bioskop, karena pas ngirim pesan merpatinya ditangkepin orang trus dimasak jadi merpati goreng sambal kecap.Hehehe,btw koq jayus dan kejam sekaleeeee ya Okelah, jaman sekarang kita sangat terbantu dengan keberadaan internet, sms, telpon sebagainya. Komunikasi menjadi lebih mudah dan mampu menjangkau wilayah manapun. Dan komunikasi pulalah yang menjadi andil merajalelanya demam globalisasi. Lihat saja contohnya teman saya misal si Mr ABC dia sampai nangis2 gulung2 di tanah gara2 liat tim kesayangannya Inggris pulang duluan pas Piala Dunia kemarin. Padahal si ABC ini orang Indonesia asli loh, namun karena kemudahan teknologi maka ia bisa mengakses info ke belahan dunia manapun maka tidak ada yang bisa melarang dia untuk turut merasakan emosi yang sama yang sedang dirasakan warga negara asli Inggris di London sana yang juga lagi nonton bola. Ah, koq jdi bahas globalisasi ya? Ah, memang begitulah teknologi…harus dimanfaatkan baik2 agar kita bisa menguasainya, bukan malah dikuasai. ^_^ Back to topic,  sama dengan media komunikasi yang makin canggih maka harus kita manfaatkan sebijak mungkin supaya komunikasi kita tetap utuh. Karena gak selamanya rangkaian huruf2 mampu menjelaskan apa yang kita maksud. Bagaimana dengan chat tapi pake web cam? kan masih bisa liat wajah dan suaranya ya? Ah, sama saja…face to face masih lebih oke, hehe Tapi itu kembali ke persepsi lagi sih So, choose your own best way to communicate with other

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun