Akhir akhir ini aku mendapati hidupku telah kehilangan makna,
Aku tergoncang ganjing, kesana kemari berpacu dengan waktu ,
Berburu, berlari lintang pukang berlomba melawan takdir,
Lantas disinilah aku berakhir, disebuah ruang hampa,
Kubiarkan kepala kecil ini dijejali berjuta kebingungan yang tak berujung pangkal...
Aku kelelahan, nafasku tersengal walau kusadar yang kulakukan tak lain dan tak bukan hanya jalan ditempat,
Aku ingin menangis tapi aku tak tau untuk siapa dan untuk apa aku merasa sedih dan bahagia, malangnya mata ku begitu lemah hingga tak sanggup mengeluarkan air mata,
Aku marah dan merasa tertekan tapi aku tak berani bertanya pada hati kecilku sebab musabab api membara itu berkobar didalam dadaku,
Aku ingin berteriak saja sebab nyaliku telah ciut, remuk redam ditampar dan dihantam realita,
Ya aku ingin berteriak saja tapi aku takut dan aku tak ingin seisi dunia tau bahwa aku sudah gila...
Aku tau aku telah sekarat, aku bagaikan sebatang pohon mahoni yang tampak begitu gagah, kokoh dengan ranting ranting yang mencengkram rimbunan dedaunan yang hijau nan rindang, tapi di bawah sana, di dalam tanah yang kering kerontang dan retak itu akarku telah hampir tercabut, tak mampu lagi mencengkram, siap roboh dihantam angin,