Mohon tunggu...
frisilia utami
frisilia utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas negeri Yogyakarta

Hallo, aku Frisilia Utami, seorang gadis biasa yang punya ketertarikan yang besar terhadap dunia tulis menulis. Bagiku menulis adalah cara ku mengekspresikan banyak hal terkait dunia yang begitu luas di dalam pikiranku

Selanjutnya

Tutup

Diary

The Journey of Self Growth and Discovery

1 Oktober 2023   10:11 Diperbarui: 1 Oktober 2023   10:36 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pada momen ini aku sangat ingin berterima kasih kepada tuhan dan menyatakan rasa syukur terdalam ku atas kehidupan yang telah ia persembahkan untuk seorang seperti ku. Nyatanya meskipun seringkali sulit bagiku untuk melihat hidup yang kujalani ini dari sisi yang lebih positif karena aku terlalu sering fokus pada kelamahan dan kekurangan yang hidupku miliki, kali ini pada titik waktu ini aku merasakan sesuatu yang berbeda, aku melihat warna yang berbeda. 

Aku bersyukur tuhan telah mendewasakan ku melalui berbagai macam masalah dan kesulitan dalam hidup ini yang seringkali aku sesali, keluhkan dan hindari. Faktanya masalah dan kesulitan tersebut telah memperkokoh kualitas mental ku, meningkatkan kualitas intelektualku, mempertajam kekuatan emosionalku dan terus berproses mengembangkan kemampuan spiritualku dalam memahami dan memaknai keinginan tuhan akan keberadaanku di dunia ini. 

     Kupikir aku telah menjelma menjadi manusia baru yang punya prinsip dan mindset yang jauh lebih sehat. Hanya pada fase ini aku benar-benar menjadi diriku. Tak lagi kuhiraukan opini orang lain tentang aku dan hidupku. Tak pernah kujadikan masalah dan beban pikiranku jika orang lain berpendapat buruk atau menilaiku dengan cara yang kurang tepat. Aku tak peduli. Aku bahagia dengan kemampuan yang kumiliki dalam mengaktifkan mode " masa bodoh" ketika  faktor-faktor eksternal mencoba menciptakan pressure yang berkeinginan untuk merongrong kebahagiaan dan kedamaian di hati ini. 

Begitu sulit bagiku untuk sampai pada titik ini dan aku sungguh bersyukur aku telah melalui proses panjang itu, aku telah membuat perjuangan yang luar biasa untuk memanusiakan hati dan pikiranku. Nyatanya sekarang aku merasa jauh lebih baik saat kudapati banyak dari teman-teman sebayaku yang berlomba-lomba menunjukkan pada dunia akan keberhasilan mereka, aku tak telalu merasa iri dan tertekan karena aku tidak pernah lagi ingin membanding-bandingkan proses sukses mereka dengan punyaku. Aku telah memilki kesadaran, pemahaman dan wawasan yang jauh lebih besar untuk tidak menciptakan parameter yang salah atas label kesuksesan dan kegagalan dalam hidup ini. 

Tak lagi kuperdulikan pengakuan dan penghormatan dari siapa pun karena aku telah paham betul bahwa aku begitu berharga bagi diriku tanpa perlu meminta orang lain untuk menyatakan itu,  bahwa tanpa kata "iya" dari orang lain aku mampu melakukan apa yang aku inginkan  selagi diri ini tetap yakin dan percaya.


      Sekarang aku telah berhasil menjadi manusia masa bodoh tentu pada hal-hal yang negative dan toxic. Bukan karena aku tak peduli dengan lingkungan di sekitar ku atau karena aku terlalu narsis dan egois, hanya berkenan memikirkan kepentingan-kepentingan ku. Lebih dari itu justru aku percaya jika aku mampu membijaksanakan diri ini dengan tidak terlalu ambil pusing terhadap sesuatu yang kurang penting, tentu aku bisa memanfaatkan dan menggunakan waktu ku secara effisien dan produktif untuk menjadi lebih berguna bagi diriku dan orang lain.

Nyatanya jika  ku selami lagi, ku analisa kembali perjalan sulit dan terjal yang akhir-akhir ini telah kulewati aku menyadari betapa baiknya tuhan atas diriku. Tak bisa kubayangkan seandainya tuhan telah menganugerah kan jalan yang begitu mudah dan mulus bagi the journey of my success mungkin aku telah mendapakan kesuksesan namun tanpa pernah memahami apa arti kesuksesan yang sesungguhnya dan mungkin  hanya akan berakhir dalam perangkap kebahagiaan dan kepuasan yang semu.

Tidak hanya itu, aku bersyukur walaupun aku belum sampai pada ending dari kisah kesuksesan ku , meskipun masih banyak impian yang belum aku raih, tapi harapan dan semangat itu tetap ada. 

      Meskipun aku berusaha untuk sabar dan belajar menerima takdir dari tuhan akan hidupku tapi aku juga tak pernah menyerah memperjuangkan apa yang masih mungkin untuk aku gapai dan aku pantas dapatkan. Kata menyerah itu nyatanya hanya sampai di mulut, tapi tak pernah menyentuh bahkan sisi terluar dari dinding kalbuku. Aku tau aku memang tak pernah benar-benar patah arang. Aku tau aku masih merajut asa walau tertatih dan pelan, walau hanya dalam diam. Aku tak pernah benar-benar berhenti dan aku sungguh yakin bahwa tuhan kan tunjukkan jalan nya dan aku mampu membuka beribu pintu kesempatan itu.

BY FRISILIA UTAMI.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun