Mohon tunggu...
Frisilia Dameria Mailyn
Frisilia Dameria Mailyn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca, menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemiskinan Ekstrem Menjadi Tantangan Global

30 September 2023   20:23 Diperbarui: 30 September 2023   20:27 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemiskinan ekstrem merupakan salah satu tantangan yang dihadapi dunia masa kini dan telah menjadi perhatian utama para filsuf dan ekonom selama berabad-abad. Kasus kemiskinan ekstrem menandakan ketidakmampuan individu atau keluarga dalam memenuhi kebutuhan dasar sehingga berdampak pada kondisi hidup yang tidak layak, seperti kelaparan, kurangnya akses terhadap pendidikan dan perawatan kesehatan, serta ketidakstabilan ekonomi yang signifikan. Kemiskinan ekstrem merujuk pada tingkat kemiskinan yang ekstrem, di mana individu atau keluarga hidup dengan penghasilan yang sangat rendah, sering kali kurang dari $1,90 per hari sesuai dengan batas standar yang ditetapkan oleh Bank Dunia.

Faktor-faktor umum yang menjadi penyebab kemiskinan ekstrem ialah adanya pengangguran, minimnya akses kebutuhan dasar, konflik sosial, dan ketidakmerataan ekonomi. Di banyak negara, sistem sosial dan ekonomi yang timpang menyebabkan kesenjangan antara kelompok-kelompok sosial, yang berujung pada kemiskinan ekstrem di beberapa kelompok masyarakat tertentu.

Kemiskinan ekstrem tidaklah sekadar masalah ekonomi, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan dalam aspek sosial dan kesehatan. Orang-orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem cenderung memiliki keterbatasan akses pada layanan kesehatan dan pendidikan yang layak. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit dan keterbelakangan intelektual sehingga makin memperparah kondisi kesenjangan di masyarakat. Selain itu, kemiskinan ekstrem juga dapat memicu permasalahan sosial seperti kejahatan, migrasi paksa, dan ketidakstabilan politik.

Menurut Karl Marx, seorang teoretikus sosial dan ekonom terkenal yang hidup pada abad ke-19, kemiskinan ekstrem adalah buah hasil penerapan struktur kapitalisme di masyarakat. Dalam sistem kapitalis, pemilik modal atau kapitalis memperkerjakan pekerja (proletar) untuk memproduksi barang dan jasa. Namun, para pekerja dibayar dengan upah rendah sehingga tidak memiliki cukup biaya untuk sekadar memenuhi kebutuhan dasar. Pandangan Karl Marx menyatakan bahwa kapitalisme menciptakan alienasi, di mana manusia kehilangan kendali atas hidup dan pekerjaan mereka, menyebabkan ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan sosial. Marx menyebut kondisi ini sebagai eksploitasi, di mana kapitalis mendapatkan keuntungan dengan memeras pekerja.

Organisasi internasional, negara-negara berkembang, dan Lembaga Swadaya Masyarakat telah bekerja keras untuk mengatasi kemiskinan ekstrem melalui berbagai program dan kebijakan. Dalam mengatasi kemiskinan ekstrem secara berkelanjutan, penting bagi komunitas global untuk fokus pada pembangunan ekonomi yang inklusif, pendidikan yang berkualitas untuk semua kalangan, dan peningkatan akses ke layanan kesehatan dasar. Selain itu, penting untuk memerangi ketidaksetaraan ekonomi sehingga menciptakan peluang yang adil bagi semua warga negara untuk maju. Pendekatan ini tentunya melibatkan bantuan keuangan bagi keluarga miskin, peningkatan akses pendidikan di wilayah tertinggal, pelatihan keterampilan, dan pengembangan infrastruktur ekonomi untuk menciptakan lapangan pekerjaan.

Kemiskinan ekstrem, sebagai fenomena sosial yang merampas martabat dan kehidupan manusia memang perlu untuk diperhatikan lebih lanjut. Dalam mengkaji kemiskinan ekstrem, pandangan Karl Marx memberikan wawasan mendalam tentang akar permasalahan sosial ini. Mengatasi kemiskinan ekstrem merupakan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan PBB untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat. Diperlukan kerja sama global, komitmen politik, dan upaya nyata untuk mengakhiri kemiskinan ekstrem sehingga dapat memberikan jaminan hidup yang layak bagi tiap orang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun