Survey geolistrik dilaksanakan untuk memperoleh data mengenai potensi sumber daya air yang ada, untuk mengetahui tempat-tempat tertentu terdapatnya air tanah dalam dengan jumlah yang mendekati kepastian.
Data ini akan sangat berguna sebagai alternatif perencanaan teknis dalam menentukan jumlah cadangan air tanah dalam dan titik lokasi pemboran air tanah dalam di lokasi yang telah ditetapkan.
Survey geolistrik dimaksudkan untuk mendapatkan geologi bawah permukaan daerah penelitian, terutama untuk mengetahui posisi dari lapisan pembawa air.
Gambaran geologi bawah permukaan yang didapat akan dijadikan landasan pemikiran untuk menetapkan lokasi pemboran guna mendapatkan air tanah.
Sifat kelistrikan suatu bahan atau lapisan batuan secara teoritis mempunyai nilai tahanan jenis sendiri dengan demikian setiap lapisan batuan atau bahan tertentu baik dipermukaan maupun dibawah permukaan akan mempunyai nilai tahanan jenis tertentu pula.
Bila teori ini diterapkan pada penyelidikan geolistrik maka langkah-langkah yang harus ditempuh adalah mengenai nilai-nilai tahanan jenis batuan atau lapisan batuan pada jarak elektroda ke pendugaan dan menentukan kedalaman titik pendugaan.
Tujuan dari penyelidikan ini adalah untuk mengidentifikasi, menginventarisasi dan mengevaluasi data-data air (permukaan dan air tanah) di lapangan, yaitu : litologi batuan, penampang tegak, kurva, sebaran setiap jenis akuifer yang ada dan parameter lain yang dapat mendukung.
Faktor-faktor tersebut akan dapat digunakan untuk menyusun penyebaran akuifer dan rencana penggunaan air tanah di masa yang akan datang, serta memberikan saran lokasi titik pemboran air tanah dalam dalam rangka pengembangan dan pemanfaatannya dengan memperhatikan aspek pembangunan berwawasan lingkungan.
Dalam survey geolistrik terdapat beberapa konfigurasi diantaranya : Schlumberger, Wenner, Dipole-Dipole.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H