Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan momen krusial dalam kehidupan demokrasi, dimana warga negara memiliki hak suara untuk memilih pemimpin yang akan mewakili kepentingan mereka. Sayangnya, fenomena money politic masih menjadi masalah serius yang mengintai proses demokrasi ini. Dalam menghadapi Pemilu, penting untuk bersama-sama menolak money politic dengan slogan tegas yang dibuat oleh FISIP UINSA (Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya) untuk pemilu 2024 yang berbunyi, "Tolak Uangnya, Laporkan Orangnya."
Money politic merugikan proses demokrasi dengan menciptakan ketidaksetaraan dalam perlombaan politik. Calon yang memiliki sumber daya finansial lebih besar cenderung memiliki keuntungan dibandingkan dengan calon lainnya. Hal ini dapat menghancurkan prinsip kesetaraan dalam partisipasi politik.
Mengapa Penting Menolak Uang Politik
Menolak uang politik bukan hanya tindakan moral, tetapi juga langkah konkrit untuk memastikan bahwa pemilihan dilakukan secara adil. Dengan menolak uang politik, kita memberikan suara untuk prinsip-prinsip keadilan dan integritas dalam proses politik.
Slogan yang dibuat oleh fisip UINSA ini bukan hanya ungkapan semata, tetapi sebuah komitmen untuk melawan money politic. Seluruh mahasiswa FISIP UINSA dalam acara sosialisasi menjelang Pemilu 2024, dimana salah satu isu yang dibahas berkaitan dengan Politik Uang / Money Politic sering terjadi dalam penyelenggaran Pemilu di Indonesia. Mahasiswa yang menghadiri talk show yg diadakan FISIP UINSA X KPU JATIM (Selasa, 5/12/23) Â juga dihimbau untuk tegas menolak tawaran uang dari calon atau tim kampanye. Selanjutnya, jika mengetahui adanya praktik money politic, laporkan segera kepada lembaga yang berwenang.
Jadi, Peran mahasiswa sangat penting dalam memerangi money politic. Melibatkan diri dalam pengawasan dan pelaporan dapat membantu menciptakan lingkungan politik yang bersih. Dengan berani menolak uang politik dan melaporkan praktik-praktik yang merugikan, mahasiswa juga turut serta menjaga integritas Pemilu.
Media dan lembaga pengawas pemilu memegang peran strategis dalam mengungkap praktik money politic. Dukungan terhadap investigasi dan pelaporan oleh media serta kerja sama dengan lembaga pengawas pemilu dapat membantu mengekspos calon atau partai yang terlibat dalam money politic.
Pendidikan politik yang baik juga dapat menjadi langkah efektif untuk mengurangi dampak money politic. Dengan memahami pentingnya memilih pemimpin berdasarkan kapasitas dan visi, bukan berdasarkan uang, diharapkan dapat lebih resisten terhadap upaya-upaya money politic.
Dengan slogan yang dibuat FISIP UINSA "Tolak Uangnya, Laporkan Orangnya"Â kita dapat bersama-sama menciptakan Pemilu yang bersih, adil, dan mewakili suara rakyat. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tugas setiap mahasiswa sebagai agen of change untuk menjaga integritas demokrasi dan menolak pengaruh merugikan money politic.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H