Publik kini jarang menjumpai Nicky Astria di blantika panggung hiburan televisi dalam acara-acara music atau pagelaran. Bukan menghilang, Nicky Astria lebih memilih menyapa dan bernyanyi bersama dalam panggung-panggung mungil, dengan kedekatan nyata sebagaimana mudahnya ia merengkuh fans dan penggemarnya.
Di Brage, sebuah kafe mungil di bilangan Cilandak Jakarta Selatan, minggu lalu Nicky Astria menghentak penggemarnya selama 1.5 jam dengan lagu-lagu yang sangat akrab ditelinga Nickfam, sebuah komunitas penggemar fanatik yang selalu setia menghadiri penampilannya. Dengan berbalut busana biru tua, kerudung hitam dan sepasang anting besar yang selalu menjadi ciri khasnya, Nicky tampil layaknya seorang diva yang ditunggu-tunggu fans dan penggemarnya.
Teriakannya memang tidak segarang dulu, mengingat usianya yang tidak muda. Kematangannya sebagai rockstarlah yang menjadikan penampilannya tetap mempesona. Nicky yang ramah menyapa penggemarnya dengan bahasa yang diselingi celotehan Sunda, membuat suasana panggung menjadi riuh, meski sebagian besar pengunjung Brage kafe malam itu rata-rata separuh usianya. Ia bahkan tidak malu-malu menanyakan usia gitaris pengiringnya, “kamu umur berapa?”
Belum lagi ketika Gitaris El Pamas, Totok Tewel ikut menemani Nicky Astria menyanyikan lagu Uang, suasana panggung yang sudah ramai menjadi bertambah hingar bingar. Malam itu Kafe Brage benar-benar menjadi panggung keakraban Nicky Astria dan penggemarnya yang setia. Tidaklah heran jika banyak orang yang menyebut Nicky Astria adalah Tina Turnernya Indonesia, karena disaat rocker-rocker wanita makin surut, dan padam seiring usia yang bertambah, Nicky Astria masih tetap mampu menampilkan kemampuan dan kehebatannya mengguncang panggung musik rock.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H