Mohon tunggu...
Frisca PradistyaAuliana
Frisca PradistyaAuliana Mohon Tunggu... Akuntan - Frisca Pradistya Auliana Fadilla

Frisca Pradistya Auliana Fadilla

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pandemi Covid-19 Pukul Mundur UMKM Pinggir Wisata Pantai Tuban

21 Januari 2021   23:36 Diperbarui: 21 Januari 2021   23:38 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid – 19 memukul mundur berbagai sector kehidupan tak terkecuali sector Pariwisata. Pandemi Covid- 19 yang memukul sektor Pariwisata sangat dirasakan UMKM yang pendapatan ekonominya bergantung dari kunjungan Pariwisata. Ini seperti yang diakui oleh para pedagang UMKM yang berada di sekitar tempat wisata pantai, sepanjang bibir pantai Kabupaten Tuban.

Wawan yang merupakan salah satu pedagang makanan dan cenderamata yang ada di pantai Cemara Tuban misalnya, didepan anggota DPRD Jatim Go Tjong Ping saat reses II tahun 2020 DPRD Jatim mengatakan, bahwa dirinya sangat terpukul dengan pandemic covid - 19 ini.

Wisatawan saat ini tidak seramai dulu selain itu kebijakan pemerintah daerah yang membatasi beberapa hal ditempat wisata ini, membuat dirinya dan pedagang lainnya secara drastis kehilangan pendapatan.

“Pendapatan kita dari berdagang di sini turun drastis. Ini sudah berlangsung sekitar 6 bulanan. Kalau seperti ini terus tidak tau bagaimana perekonomian keluarga kita nantinya,” ujar Wawan, dalam kegiatan reses yang dihadiri 20 perwakilan pedagang UMKM di sepanjang tempat wisata pantai Tuban, Rabu (16/09/20).

Sejak diterapkannya kebijakan penutupan tempat wisata menyusul pandemi Covid-19, pendapatan Pemkab Tuban dari sektor wisata lumpuh. Tak ada pemasukan sama sekali.

Diketahui, sejak 18 Maret 2020 Pemkab melalui surat yang ditandangani Sekda menutup sementara wisata religi. Selang beberapa waktu kemudian disusul penutupan seluruh wisata yang dikelola swasta atau desa.

Beberapa tempat wisata alam lainnya yang ada di Tuban serta wisata religi seperti makam sunan Bonang, Masjid bawah tanah, makam sunan Bejagung Lor, makam Syekh Maulana Ibrahim Asmaraqandi, dan Klenteng Kwan Sing Bio  juga tak luput alami penurunan jumlah wisatawan. Selain itu, adanya kebijakan Pemkab Tuban yang sementara waktu menutup tempat wisata pada awal pandemi kemarin.

“Mereka jelas terpuruk sisi perekonomiannya. Saya bisa merasakan keterpurukan yang dialami pedagang UMKM ini. Harus ada solusi untuk kelangsungan perekonomian mereka,” ujar Tjong Ping

Tidak hanya sektor wisata yang terpukul, para nelayan juga banyak yang berkeluh kesah pendapatan mereka juga menurun. Banyak hasil tangkapan yang tidak terjual karena sepinya pembeli sehingga penghasilan menurun tajam. Padahal panjang garis pantai di Tuban mencapai 65 kilometer. Artinya ada banyak nelayan yang butuh uluran tangan.

Tjong Ping menyebut harus ada andil pemerintah membantu masyarakat pesisir Tuban. Untuk mereka bisa menciptakan usaha usaha baru yang bisa menopang perekonomian keluarganya di masa pandemi ini.

“Mereka ini butuh bantuan permodalan. Paling tidak mereka bisa membuat semacam home industri yang mereka ciptakan dan bisa menghasilkan uang untuk menutupi kebutuhan mereka saat ini,” tegasnya.

Politisi PDI Perjuangan asli Tuban ini mengaku telah berkomunikasi dengan dinas perdagangan dan perindustrian Jatim terkait pemberdayaan masyarakat tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun