Mohon tunggu...
Frisca Nabila
Frisca Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saat ini saya sedang menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan dengan prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Tauhid Yang Mengguncang Dunia

30 Desember 2024   22:00 Diperbarui: 30 Desember 2024   21:03 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tauhid, konsep ke-Esaan Tuhan, telah menjadi fondasi bagi berbagai agama dan kepercayaan di dunia. Namun, di balik kesederhanaan kalimatnya, tauhid menyimpan kekuatan dahsyat yang mampu mengguncang tatanan dunia. Konsep ini telah memicu peradaban, melahirkan revolusi pemikiran, dan membentuk identitas jutaan manusia.

Ketika kita telaah sejarah secara mendalam,  tauhid bukan sekadar doktrin teologis. Ia adalah kekuatan pendorong di balik peradaban-peradaban besar. Peradaban Islam misalnya, dibangun di atas pondasi tauhid. Para ahli mengungkapkan bahwa tauhid merupakan ilmu yang membahas wujud Allah, sifat-sifat yang wajib disifatkan kepada-Nya, sifat-sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan dari-Nya. Ilmu Tauhid juga membahas tentang rasul-rasul-Nya, meyakinkan kerasulan mereka, sifat-sifat yang boleh ditetapkan pada mereka dan apa yang terlarang dinisbatkan kepada mereka (Syeikh Muhammad Abduh).

Konsep ini menginspirasi para ilmuwan Muslim untuk mengeksplorasi alam semesta, para filsuf untuk merenung tentang hakikat kehidupan, dan para pemimpin untuk membangun masyarakat yang adil dan beradab.

Tauhid juga menjadi sumber inspirasi bagi gerakan-gerakan sosial dan politik. Reformasi yang terjadi di berbagai belahan dunia seringkali didorong oleh semangat untuk kembali kepada nilai-nilai dasar tauhid, yaitu keadilan, persamaan, dan kebebasan. Para aktivis hak asasi manusia misalnya, banyak yang terinspirasi oleh ajaran tauhid tentang martabat manusia.

Namun, tauhid tidak hanya memberikan dampak positif. Konsep ini juga seringkali disalah pahami dan dimanfaatkan untuk tujuan yang tidak terpuji. Ekstremisme agama, misalnya, seringkali mengatasnamakan tauhid untuk melakukan tindakan kekerasan. Padahal, tauhid mengajarkan kasih sayang, toleransi, dan kedamaian.

Dalam konteks dunia yang semakin kompleks dan penuh tantangan, relevansi tauhid semakin terasa. Di tengah arus globalisasi yang homogen, tauhid menawarkan identitas dan jati diri yang kuat. Ia mengingatkan kita akan nilai-nilai universal yang seharusnya menjadi pedoman hidup kita.

Di era modern, tauhid menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah sekularisme yang semakin menguat. Sekularisme cenderung mengabaikan nilai-nilai agama dan mengutamakan rasionalisme. Selain itu, munculnya berbagai ideologi baru yang bertentangan dengan tauhid juga menjadi ancaman.

Tauhid adalah konsep yang sangat kaya dan kompleks. Ia bukan hanya sekadar doktrin agama, tetapi juga sebuah pandangan hidup yang komprehensif. Dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh ketidakpastian, tauhid menawarkan harapan dan solusi. Dengan memahami dan mengamalkan tauhid, kita dapat membangun dunia yang lebih baik bagi semua.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun