Mohon tunggu...
FRISCA AYU PUJA
FRISCA AYU PUJA Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Menyalurkan ilmu dan passion dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hegemoni Kolonial Belanda Terhadap Pola Pikir Pendidikan di Indonesia

14 Juni 2022   14:09 Diperbarui: 14 Juni 2022   14:11 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Melihat dari Sejarah Indonesia yang notabenya pernah dijajah beberapa negara salah satunya yakni koloni Belanda, tentu kita rakyat indonesia tidak asing lagi dengan bangsa kolonial yang dapat dikatakan sudah begitu lama telah menjajah bangsa Indonesia ini. 

Namun siapa kira budaya yang mereka terapkan di Indonesia telah menghegemoni negara ini baik dari segi Ekonomi seperti misalnya penanaman modal asing, atau dari segi Industri juga misalnya upah pekerja yang belum sejahtera hingga sekarang, dan lain sebagainya. Juga salah satunya adalah di bidang pendidikan yakni pola pikir masyarakat yang hingga saat ini masih mengkotak-kotakkan suatu keilmuan.

Seperti misalnya stigma masyarakat yang menganggap masuk jurusan IPA lebih baik dari pada jurusan IPS dengan pernyataan bahwa menjadi dokter lebih terjamin karena gajinya yang tinggi serta mempelajari keilmuannya yang tidak mudah. Namun apakah berarti mempelajari IPS adalah hal yang mudah? 

Namun misalnya ada seseorang yang menyukai bidang keilmuan sosial namun  harus memaksakan diri mengambil pendidikan di lingkungan saintek karena mengikuti standarisasi masyarakat, Sedangkan, kita mengetahui bahwa ilmu sosial ini juga tidak kalah penting bagi kehidupan manusia, padahal di negara Jepang misalnya kelimuan sosial ini menjadi keilmuan yang cukup banyak di sukai disana , banyak pakar-pakar ilmu ekonomi dan lain sebagainya juga berasal dari negara tersebut, ini menunjukkan bahwa pola pikir masyarakat sekarang masih terpengaruh oleh anggapan terjaminnya keilmuan IPA untuk mencari pekerjaan ketimbang belajar ilmu sosial yang dianggap sia-sia saja, padahal saat itu memang masih zamannya perang, belanda membutuhkan dokter dari pribumi untuk mengobati luka perang baik untuk prajurit mereka maupun untuk masyarakat dengan itu belanda membangunkan sekolah hingga universitas yang berfokus pada ilmu kedokteran dan akhirnya menghegemoni Indonesia hingga sekarang.

Kemajuan zaman masih belum meluruskan pemikiran sebagian masyarakat yang memandang sebelah mata keilmuan sosial, berbicara tentang salah satu keilmuan dari banyaknya keilmuan sosial salah satunya adalah ilmu sejarah misalnya, mereka masih menganggap keilmuan itu tidak berguna di kehidupan kerja. Padahal ilmu sejarah hampir ada di seluruh keilmuan yang dikatakan sebagai ilmu bantu. Berarti, ilmu sejarah ini tidak kalah penting dan bahkan banyak di butuhkan di dunia pekerjaan.

Pola pikir masyarakat yang dapat berimbas terhadap dunia pendidikan, akan terus ada jika masyarakat atau bahkan kaum akademik sendiri masih beranggapan sepele terhadap keilmuan sosial. Belanda telah menghegemoni negara kita dengan bangga menjadi PNS, atau pegawai tetap dengan gaji cukup tinggi. Stigma masyarakat Indonesia ini akan terus ada dan negara kita tidak akan maju jika hegemoni ini terus mendiskriminasi suatu kelimuan dalam dunia pendidikan kita. 

Mereka tidak akan mau mencoba membuka usaha sendiri yang jika sukses tidak perlu dibatasi dengan gaji dan   juga dapat membuka lapangan kerja misalnya. Untuk menjadikan pendidikan Indonesia lebih baik dan maju adalah dari mengubah pola pikir yang membedakan suatu keilmuan yang padahal sama pentingnya juga, pola pikir yang mengangungkan menjadi pegawai gaji tetap dan mendiskriminasi dengan kalimat gagal pada orang yang mau mencoba usaha sendiri tentulah bukannya hal yang benar dan akan mempengaruhi kualitas SDM  hingga kehidupan sosial masyarakat atau negara itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun