Mohon tunggu...
Frieda Fania
Frieda Fania Mohon Tunggu... -

Pembelajar kehidupan~

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perempuan dari Mars dan Lelaki dari Venus

15 Agustus 2014   10:37 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:29 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Men are from Mars and Women are from Venus", adalah sebuah kalimat sakral yang sudah mendunia bahkan buku tentangnya pun tak kalah larisnya.Banyak yang membeli guna untuk lenih bisa membedah diri, atau mengetahui bagaimana cara berpikir pasangannya yang jauh berbeda dari dirinya. Laki-laki dianggap berasal dari planet mars yang diidentikkan dengan ciri khas kekuatan, ketangguhan, kerja keras, semangat hidup, dll. Sementara perempuan diidentikkan berasal dari planet venus dengan ciri khas penuh rasa cinta, lemah lembut, sangat berkasih sayang, penuh perasaan, dll.

Dua dunia klop yang harusnya saling melengkapi, hanya jika bisa saling mengerti.Tapi tak ayal, kalimat itu pun lantas jadi semacam stigma tersendiri untuk mencirikan beban hidup dan karakteriatik perempuan dan laki-laki. Hingga baik perempuan maupun laki-laki, tumbuh dengan apa yang dibebankan sebagai kewajiban 'penghuni Mars' dan kewajiban 'penghuni Venus' yang kemudian bertemu di planet bumi.Sehingga saling merasa aneh, tidak memahami, berpikir dengan cara dan sudut pandangnya masing-masing, menyukai hobi berbeda, sampai ke cara berperilaku yang tidak sama saling mewarnai dunia perempuan dan laki-laki ini.Hanya, ada satu hal yang luput diteliti. Sebuah kemungkinan dengan persentase mungkin kurang dari 10% saja, tapi tetap saja bisa terjadi. Apa yang tidak umum diketahui oleh orang banyak, atau bahkan pada kenyataannya menjadi hal yang langka terjadi baik di Mars dan Venus itu sendiri.Bahwa ternyata, ada bayi perempuan yang mempunyai takdir terlahir di Mars.

Dan ada bayi laki-lali yang mempunyai takdir terlahir di Venus. Ada. Langka. Tidak banyak. Bahkan hal ini pun acap membingungkan bagi penghuni Mars dan Venus itu sendiri.Unik. Tidak umum. Bahkan sangat langka. Hanya kehadiran masing-masingnya menjadi pewarna yang berbeda.Lalu bayi perempuan di Mars ini pun kelak tumbuh besar begitu pun bayi laki-laki di Venus. Sampai mereka sama-sama cukup dewasa, lalu mereka boleh melakukan perjalanan di planet bumi untuk menemukan jodohnya disana (tradisi Mars dan Venus, ceritanya).Kebetulan, perempuan ini ternyata Puteri di kerajaan Mars, sebut saja namanya Marsa.Dan laki-laki itu pun juga ternyata Pangeran di kerajaan Venus, sebut saja namanya Venusio.Mereka sama-sama disukai bahkan banyak yang ingin menikahi oleh masing-masing rakyat Mars dan Venus. Tapi tradisi tetaplah tradisi, mereka tetap harus turun ke bumi untuk menjemput jodoh takdir mereka sebagaimana nenek moyang mereka dulu.Dan hola! Takdir lalu mempertemukan mereka. Hanya butuh sesaat pandangan mata dan berbalas senyum lalu mereka sudah bisa saling menaruh rasa. Tapi kemudian, disinilah letak perbedaan berbicara.

Perbedaan yang bisa mengacaukan kesaktian kalimat "Men are from Mars and Women are from Venus."Kamu tahu apa perbedaannya?Marsa tumbuh besar di Mars. Ia tumbuh di kelilingi terlalu banyak laki-laki untuk seumur hidupnya. Sehingga ia menjadi perempuan dengan sisi kemaskulinan sangat tinggi. Ia pandai berkuda, jago bertarung, akurat dalam memanah, sangat piawai dalam berpedang, sering ikut serta dalam peperangan demi peperangan, ia begitu kuat dan tahan banting, pemikirannya tertempa menjadi sangat simple-strategis-to the point layaknya seorang laki-laki berpikir. Ia pun sangat heroik, sangat jujur, senang memberi bantuan kepada orang lain, begitu humoris, baik hati, tidak sombong, dan sangat bisa diandalkan, sekalipun ia sederhana dan tidak terlalu mempedulikan penampilan... ibaratnya ia menjelma seorang Pangeran yang sempurna.Sedangkan Venusio tumbuh besar di Venus. Ia tumbuh sebagai anak bungsu dari keluarga kerajaan yang bersaudarakan perempuan semua, bahkan sang ayah pun sudah tiada. Sehingga ia tumbuh sebagai laki-laki dengan tingkat kefeminiman yang sangat tinggi. Ia menjadi pribadi yang begitu lemah lembut dan penyayang, sangat penuh kasih, begitu peka dan sensitif juga halus perasaannya, seeing tidak enakan, empatinya tinggi terhadap kesedihan orang lain, senyumnya begitu tulus, kesetiaannya luar biasa, ia pribadi yang penuh cinta. Bahkan ia pun sangat pandai memasak, terampil membersihkan rumah, sangat telaten dalam menjahit-merajut-dll, senang membaca buku demi buku, penampilannya selalu rapih dan wnagi, sekalipun ia kalem dan pendiam tapi dia sangat menyukai fashion dll. Ibaratnya ia menjelma seorang Puteri yang sempurna.

Maka ketika Marsa dan Venusio bertemu, lalu mulai saling mengenal... mereka terbengong-bengong satu sama lain.Ya Tuhan, lelucon apakah ini.Marsa memarahi Venusio bahwa seharusnya laki-laki tidak seperti dirnya. Dan Venusio memarahi Marsa bahwa perempuan itu tidak boleh terlalu tomboy seperti dia.Laki-laki yang selama ini dikenal Marsa di Mars, tidak ada yang seperti Venusio.Dan perempuan yang selama ini dikenal Venusio di Venus, tidak ada yang seperti Marsa.Lantas mereka pun merasa aneh masing-masing. Tak lama mereka segera menjelma keanehan pula bagi pasangan-pasangan Mars dan Venus yang berhasil bersatu di bumi.Marsa acap jengkel dengan Venusio yang terlalu penuh pertimbangan dan sangat berpikir rumit dalam hampir seluruh hal.

Venusio pun acap kesal dengan Marsa yang terlalu berani serta sering bertindak tanpa berpikir panjang sehingga acap mengundang resiko yang besar. Cekcok pun tak terelakkan.Jika sedang cekcok, Marsa mengeluarkan pedangnya dan mengajak Venusio tanding satu lawan satu di arena untuk menentukan siapa pemenangnya. Sedangkan Venusio lebih memilih untuk duduk dan mempertahankan argumennya dalam adu pendapat beserta pemaparan bukti-bukti untuk menentukan siapa yang salah.Marsa menganggap Venusio lemah. Venusio menganggap Marsa terlalu kasar. Marsa berkata bahwa pencapaian keberhasilan itu yang penting. Venusio berkata bahwa proses menuju keberhasilan adalah yang lebih penting. Seakan tidak ada titik temu di antara mereka.Tapi, jauh di lubuk hati mereka terdalam, mereka masing-masing saling mengagumi satu sama lain. Marsa kagum akan kelembutan hati, perasaan penyayang dan penuh cinta kasih serta pengertian yang mendalam yang dimiliki oleh Venusio sehingga ia ingin menjadi 'Pangeran' baginya yang selalu melindungi dan bisa diandalkan. Di samping itu, Venusio kagum dengan sosok Marsa yang begitu pemberani, jujur, hebat dan seakan tidak mengenal takut, tangguh dan sangat tenggang rasa, juga begitu humoris dan heroik... sehingga ia ingin menjadi 'Puteri' yang mendampingi dan membantu setiap saat.Sehingga, ditemukanlah solusi.

Mereka saling mengajarkan kekuatan masing-masingnya. Marsa mengajarkan bagaimana untuk menjadi berani, tangguh, dan hebat dengan melatih Venusio berkuda, memanah, keterampilan berpedang, berenang, berkelahi, dll. Usaha yang membuat Venusio terluka disana-sini dan berpikir "Ternyata ini bagaimana seorang laki-laki tumbuh di Mars... alangkah beratnya...". Tapi Venusio begitu gigih dan tidak menyerah.Di sisi lain, Venusio mengajarkan Marsa bagaimana cara memasak, menjahit, menyulam, membordir, merajut, membersihkan rumah, memperhatikan penampilan, fashion, dll. Usaha yang membuat Marsa pusing tujuh keliling dan berpikir "Alangkah repotnya seorang perempuan tumbuh di Venus... ini semua sangat memusingkan". Tapi Marsa sangat pekerja keras dan tidak kenal lelah.Sampai perlahan tapi pasti, mereka mulai menguasai apa yang diajarkan.

Venusio mulai mahir berkelahi, berkuda, memanah, dll... kebiasaannya membaca buku membantu menambah wawasannya dengan cepat. Segera saja penampilannya berubah seperti seorang laki-laki sejati dari Mars.Marsa pun mulai bisa memasak, menjahit, merajut, menyulam, membordir, membersihkan rumah, dll... kebiasaannya berlatih berulang-ulang menambah kemahirannya dengan cepat. Segera saja Marsa menjelma seperri seorang perempuan tulen dari Venus.Kini setelah Venusio mulai mengenal dunia Marsa dan begitu pula sebalikanya, mereka mulai saling memahami apa yang menyebabkan mereka tumbuh menjadi berbeda baik secara perilaku dan pemikiran. Sehingga masing-masingnya hadir untuk saling melengkapi, apa yang sebelumnya tidak ada di diri masing-masing tapi Harusnya ada atas kodrat sebagai perempuan dan laki-laki.Venusio dan Marsa pun memutuskan untuk menikah. Dan tanpa diduga di awalnya, mereka super bahagia! Bahkan melebihi pasangan-pasangan Mars dan Venus lainnya.Venusio dan Marsa kini bisa latihan berkuda-memanah-bertarung pedang-bahkan memasak-merajut-membersihkan rumah-dll bersama-sama.Sekalipun, pada dasarnya Venusio tetap lebih menyukai memasak dll serta Marsa tetap lebih menyukai berlatih pedang tapi itu tidak masalah.

Venusio tetap pendiam dan kalem dengan segala pemikiran rumitnya, tindakan yang begitu hati-hati hanya sekarang ia mulai belajar untuk lebih jujur atas perasaannya serta berani mengambil resiko tindakan dalam melakukan segala sesuatunya.Dan Marsa tetap ceria dan humoris dengan segala tindakannya yang sering gegabah dan tanpa dipikir dulu serta ceroboh, hanya sekarang ia mulai belajar untuk lebih banyak pertimbangan dan menghindari resiko yang tidak perlu dalam melakukan segala sesuatunya. Ternyata, dengan saling menepikan ego, menerima kekurangan masing-masing, dan bersungguh-sungguh dalam belajar, mereka bisa bahagia bersama selamanya dalam kenormalan yang sempurna.Begitulah si Marsa, perempuan maskulin dari Mars dan Venusio, laki-laki feminim dari Venus. Mereka ada dan nyata, sekalipun mereka langka.Maka adakah Marsa dan Venusio yang kita temui di sekitar kita?Atau jangan-jangan, baru kita sadari, ternyata itu bisa jadi diri kita sendiri??Selamat menghikmahi,Semoga banyak pelajaran yang bisa di petik. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun