Mohon tunggu...
Frida Ghina Syukriyya
Frida Ghina Syukriyya Mohon Tunggu... Lainnya - Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial (S.Tr.Sos)

Manusia adalah makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk Tuhan yang lainnya. Namun, manusia sejatinya adalah saling menyempurnakan satu sama lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menciptakan "Bahagia" untuk Kebahagiaan

15 Desember 2020   06:00 Diperbarui: 15 Desember 2020   06:08 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bahagia mungkin bersifat relative, karena kadar kebahagiaan setiap orang berbeda. Menurutku dengan bisa membaca buku dengan halaman lebih dari 300 lembar dan sehari dapat selesai adalah salah satu kebahagian, namun tidak dengan kamu, karena kebahagiaanmu mungkin dengan cara seperti menyantuni dan berbagi kepada mereka yang membutuhkan seperti kepada panti asuhan, kepada para pengemis dan gelandangan, atau mungkin kepada panti wredha, berbeda juga dengan kebahagiaan dia, mungkin dengan cara bersepeda dengan jarak yang lebih jauh dari sebelumnya adalah salah satu kebahagiaan dia. Jadi, apa sih Bahagia itu?

Bahagia /ba.ha.gia/ (n) yaitu keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan). Iya pengertian bahagia menurut Wikipedia. Mungkin kamu juga mempunyai istilah sendiri untuk mengartikan kata "Bahagia". Bahagia memang identik dengan rasa senang, rasa bangga, dan rasa gembira baik terhadap diri sendiri maupun kepada orang lain yang ada di sekeliling kita.

Banyak orang juga sering membagikan bagaimana cara membuat bahagia terhadap diri sendiri maupun orang lain, bagaimana cara merasakan bahagia di setiap moment yang kita lakukan, dan yang lainnya. 

Banyak orang juga mengatakan bahwa bahagia itu sangat sederhana, dengan kita memberikan senyum kepada orang lain, kita akan merasakan bahagia, karena ketika kita memberikan senyum kepada orang lain, maka orang lain akan membalas senyum kita, apalagi kepada seseorang yang sangat berjasa, kepada seseorang yang kita kagumi bahkan cintai, pasti kita akan merasakan bahagia tak kunjung selesai, tujuh hari, tujuh malam.

Semua yang dikatakan oleh orang-orang tentang "Bahagia itu sederhana", adalah memang benar menurutku, jika berada pada situasi yang tepat. Bahagia menurutku gampang-gampang susah, karena terkadang kita harus professional dalam memerankan sebuah peran dan memaksakan emosi. Ketika kita berada di situasi yang mengharuskan membuat kita bahagia, namun hati dan perasaan kita sedang dalam keadaan yang sama, namun mau tidak mau kita harus memaksakan perasaan itu. Sudah seharusnya kita merasakan kebahagiaan namun tidak didukung dengan hati dan perasaan. Susah bukan?

Lalu, Bagaimana aku merasa Bahagia? Ketika apa aku akan merasa Bahagia?

Manusia sebagai makhluk sosial, akan terus hidup berdampingan dengan orang lain, sehingga bahagiaku adalah ketika aku berhasil membuat orang-orang di sekelilingku tersenyum melihat keberadaan aku, dengan berbagai kondisi terutama ketika aku dapat melakukan dan berhasil dalam sebuah perjalanan fase kehidupan. 

Bagaimana tidak, aku juga merasa bahagia karena pencapaian diri sendiri yang tidak mudah melawan hawa nafsu, yang kemudian orang-orang di sekelilingku juga merasakan kebahagiaan yang sama. Aku percaya, bahwa bahagia itu menular.Namun, sebagai manusia mungkin kita akan selalu merasa kebahagiaan yang bersifat dunia, tak bisa dipungkiri memang.

Bahagia diciptakan oleh diri kita sendiri, terserah kita mau menciptakan bahagia di keadaan seperti apa, namun sadarkah kita, bahagia yang kita ciptakan juga karena atas izin dan merupakan ketetapan Tuhan, lalu kenapa terkadang kita sebagai manusia seolah-olah bahagia adalah karena ulah sendiri,ya itu lah salah satu sifat manusia. 

Tidak mengapa, namun, apakah kita pernah merasakan bahagia ketika kita lebih dekat dengan Sang Maha Pencipta? Ketika, kita sedang merasakah emosi yang sedih, tidak bisa merasakan bahagia, bawaanya iri terus terhadap kehidupan orang lain, kemudian kita mencoba untuk mendekati Sang Maha Menciptakan, apakah kita akan merasakan bahagia? Iya tentu saja, karena Tuhan mu akan segera memeluk mu dan memberikan kebahagiaan secara batin dengan cara kita tersadar harus mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan, bahwa Tuhan Maha Mengasihi dan penuh dengan Kasih Sayang.

Bahagia dapat tercipta dengan hal-hal sederhana sekali pun yang datang kepada kita, yang ada di depan kita dengan cara mensyukuri, termasuk kita bisa merasakan kebahagiaan pun seharusnya kita bahagia, artinya Tuhan masih memberikan kepekaan rasa kepada kita untuk bisa merasakan bahagia. Ciptakanlah kebahagiaan menurut versi mu sendiri, kamu bisa bahagia dengan apa yang ada di depan kamu bahkan dengan apa yang melekat pada diri kamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun