Mendengar Kata Teresa kita akan teringat dengan Bunda Teresa, Bagi dunia nama ini tidak asing lagi. Bunda Teresa adalah seorag biarawati yang mengabdikan hidupnya bagi kaum miskin dan melarat di India. Bunda Teresa lahir dengan nama Agnes Gonxha Bojaxhiu pada tahun 1910 di Skopje, sekarang ibukota Republik Makedonia. Keluarganya beretnis Albania, penganut Katolik.
Daerah India tepatnya di Kalkuta sebuah daerah yang kumuh banyak orang miskin dan melarat, tetapi Bunda Teresa mengabadikan hidupnya membantu mereka tanpa menanyakan agamanya terlebih dahulu yang ada dipikirannya adalah membantu orang-orang yang layak dibantu. Banyak kritikan yang datang kepada Bunda Teresa salah satunya datang dari seorang penulis bernama Christopher Hitchens, kritikan ini disebabkan karena Bunda Teresa berteman dengan beberapa diktator seperti Duvaliers dari Haiti dan Enver Hoxha dari Albania. Namun kritikan itu tak membuat Bunda Teresa mundur. Baginya siapa saja yang menawarkan cinta kasih kepada orang-orang melarat harus diterima. (Sumber: MajalahTempo).
Hal serupa juga terjadi di Negeri kita saat ini, nama Ahok yang disebut kafir karena beragama kristen melakukan hal yang mirip dengan Bunda Teresa, membantu orang-orang yang kurang mampu melalui program-programnya, membersihkan Jakarta dari sungai-sungai kotor dengan pasukan warna-warninya, mengatasi banjir yang selama ini menjadi masalah ibukota. Tetapi kebaikan yang dilakukannya selalu di pandang sebelah mata. Cacian dan makian diterimanya dari orang-orang yang tidak pernah berbuat, Tetapi hal ini tidak membuatnya mundur dan terus berkarya di negeri kita tercinta ini. Baginya penilaian manusia tidak penting yang penting baginya adalah Tuhan yang memperhitungkan kebaikan yang dia lakukan.
Bunda Teresa juga begitu dicintai umat dunia dan umat Katolik, seluruh dunia ikut berkabung atas kepergiannya. Hal itu bisa terjadi karena cinta yang telah diberikan terlebih dahulu, maka tepatlah sebuah kalimat “Kebaikan yang kamu lakukan tidak harus dibalas orang tersebut tetapi bisa melalui orang yang berbeda”.Terimakasih untuk para tokoh-tokoh Inspiratif, kalian telah mengajarkan kami arti sebuah ketulusan dan arti sebuah pengorbanan. Terimakasih putra terbaik bangsa atas contoh kejujuran itu, orang –orang sebenarnya mengakui dalam hatinya tetapi malu untuk mengukapkannya. Terimakasih, salam hormat dari generasi muda.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI