Sampah merupakan suatu fenomena yang kerap terjadi di lingkungan masyarakat. Sampah adalah benda atau barang yang sudah tidak digunakan atau tidak dibutuhkan oleh manusia. Sampah merupakan material sisa hasil aktivitas yang dibuang sebagai hasil produksi, baik dari industri maupun rumah tangga. Sampah mungkin terlihat sepele di mata kita, namun jika dibiarkan keberadaan sampah dapat mengganggu kesehatan masyarakat sekitar dan dapat memberikan dampak buruk yang sangat besar. Sampah juga dapat mendatangkan berbagai bencana alam seperti banjir, yang disebabkan oleh penumpukan sampah di sungai dan membuat sungai kesulitan untuk mengalirkan air. Sampah dapat berasal dari beberapa tempat yaitu, sampah yang berasal dari pemukiman penduduk dan sampah dari tempat umum seperti tempat perdagangan. Sampah yang berasal dari pemukiman penduduk adalah sampah yang dihasilkan oleh suatu keluarga yang tinggal di suatu bangunan yang sama dan sampah yang dihasilkan biasanya sampah organik. Sampah yang berasal dari tempat umum adalah sampah yang dihasilkan dari tempat yang banyak orang berkumpul seperti pasar dan pertokoan dengan sampah yang dihasilkan biasanya merupakan sampah anorganik.Â
Jenis-jenis sampah yang dapat ditemukan di Indonesia adalah sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang dihasilkan dari sisa bahan hayati yang dapat diuraikan melalui proses alami. Sampah organik biasanya berasal dari sampah rumah tangga, termasuk sisa bahan dapur, sisa bahan makanan, pembungkus daun, sayuran, kulit buah, dan daun. Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati seperti hasil pengolahan tambang dan produk sintetis. Sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat diuraikan oleh alam dan mikroorganisme. Sampah anorganik dapat dikelompokkan menjadi sampah plastik, sampah logam, sampah kertas, dan sampah kaca. Dampak negatif dari sampah padat yang tidak teruraikan yang tertumpuk dalam waktu lama dapat mencemari lingkungan dan tanah, hal ini juga dapat berdampak pada masyarakat seperti penurunan kualitas kesehatan dan penurunan kualitas lingkungan.Â
Sampah dapat dikelola dengan metode 3R, pengelolaan ini adalah upaya pengurangan sampah dengan melalui program menggunakan kembali (reuse), mengurangi (reduce), dan mendaur ulang (recycle). Reuse adalah penggunaan kembali sampah secara langsung, baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lainnya. Reduce adalah kegiatan mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah. Recycle adalah memanfaatkan kembali sampah setelah mengalami proses pengolahan.Â
Sampah yang ada di Indonesia sulit untuk di daur ulang karena manajemen sampah di Indonesia yang belum maksimal dalam melakukan produksinya, serta kebiasaan mencampur sampah organik dan anorganik menjadi satu. Pengelolaan sampah dapat dilakukan secara individu dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dengan cara mendaur ulang sampah tersebut sehingga tidak membuat residu, terutama untuk pengelolaan sampah organik. Pengelolaan sampah organik lebih kompleks dibandingkan dengan pengelolaan sampah anorganik. Oleh karena itu, diadakan Sosialisasi Pengelolaan Sampah Organik Dengan Membuat Ecoenzyme, oleh sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Malang yang beranggotakan 4 mahasiswa yaitu Frida Meika Disanti, Faridatul Munawaroh, Mely Pinaring Gusti, dan Tzalma Nurfadla Khusna. Diharapkan setelah kegiatan sosialiasi ini, pengelolaan sampah organik dapat dilakukan secara individu di rumah tangga masing-masing dan tanpa batasan apapun. Kegiatan ini dilakukan pada 9 April 2023 di kediaman Ibu ketua PKK Kelurahan Bumiayu, yang berlokasi di Jalan Kyai Parseh, Gg. Kenikir Indah, RT.11, RW 01, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Kegiatan ini dilakukan sebagai pemenuhan Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang diampu oleh Ibu Rista Ayu Mawarti, S.Pd, M.Pd.
Umumnya, sampah yang tidak terangkut  ke tempat pembuangan sampah, dibuang dan dibakar secara ilegal dan hal ini dapat mencemari lingkungan darat tempat tinggal masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan 3R sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, seperti misal pembuatan ecoenzyme. Ecoenzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti sisa kulit buah, ampas buah, sisa sayuran, yang dicampur dengan air dan gula (gula pasir, gula tebu, atau gula merah). Warnanya coklat gelap dengan aroma fermentasi yang asam manis dan sedikit menyengat. Ecoenzyme dapat menjadi cairan serbaguna dan pengaplikasiannya dapat di lingkungan rumah tangga seperti menjadi pupuk alami dan pestisida serta dapat menjadi alat pembersih rumah. Karena pada dasarnya ecoenzyme dihasilkan dari reaksi percepatan biokimia untuk menghasilkan enzim, dan enzim dari sampah inilah yang menjadi manajemen sampah yang bermanfaat.
Tujuan kegiatan ini adalah mengenalkan alternatif pengelolaan sampah organik kepada masyarakat terutama para Ibu, yang sehari-hari berkutat di dapur. Pembuatan ecoenzyme yang mudah dan tidak memerlukan banyak ruang dan bahan menjadi suatu kelebihan mengapa program ini di sosialisasikan. Ecoenzyme yang diciptakan dapat memberikan manfaat seperti growth factor tanaman, campuran pembersih lantai, pembersih sisa pestisida, dan pembersih kerak. Dan dengan hal ini, diharapkan masyarakat Gang Kenikir Indah dapat menjaga kebersihan dan menjaga lingkungan sekitarnya untuk menghindari penyakit dan bencana alam. Adapun rangkaian pelaksanaan kegiatan projek ini adalah sebagai berikut:
Pendekatan. Cara mewujudkan pendekatan ini adalah dengan memperkenalkan diri kepada Ibu-Ibu PKK dan Ibu-Ibu PKK juga kembali mengenalkan diri. Selanjutnya, Ibu PKK diberikan brosur yang berisi tentang pengertian dan cara pembuatan ecoenzyme.Â
Penyampaian Materi. Penyampaian materi dilakukan dengan cara mengenalkan jenis sampah dan pengertian ecoenzyme kepada Ibu-Ibu PKK, hal ini dilakukan agar Ibu-Ibu PKK memahami tujuan pengelolaan sampah.
Demonstrasi Pembuatan Ecoenzyme. Tahap ketiga adalah pendemostrasian cara pembuatan ecoenzyme yang dapat diterapkan di rumah masing-masing sehingga para Ibu-Ibu PKK dapat mencoba membuat sendiri ketika ada di rumah.