Mohon tunggu...
Frida ANA
Frida ANA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Prof. K.H Saifuddin Zuhri

Saya adalah mahasiswa yang berambisi terhadap pencapaian. Bagi saya, kunci berhasil pada suatu pencapaian adalah berani mencoba dan berani mengawalinya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Aspek Kedewasaan untuk Menghadapi Tantangan Dunia Perkuliahan

15 Juli 2024   17:04 Diperbarui: 15 Juli 2024   19:08 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  • PENDAHULUAN

Masa perkuliahan sering dianggap suatu hal yang amat berbeda dengan masa sekolah sebelumnya. Sampai-sampai banyak kreator di media sosial membahas tentang kiat-kiat persiapan seseorang untuk menghadapi tantangan masa kuliah. Mengapa demikian?. Secara psikologis, masa peralihan dari SMA ke masa kuliah adalah masa peralihan dari remaja menuju dewasa yang melibatkan kesiapan biologis, kognitif, dan emosional dalam kegiatan eksplorasi dan eksperimen. Rentang usia masa peralihan ini atau biasa disebut dengan fase dewasa awal yaitu berkisar antara usia 18 tahun sampai 25 tahun (Putri, 2019).

Menurut Purwanto (Dwi Marsela & Supriatna, 2019), seringkali masa transisi dari remaja menuju dewasa dihadapkan dengan situasi yang dapat menimbulkan konflik atau perilaku aneh. Dan apabila tidak terkontrol bisa mengakibatkan suatu kenakalan. Saat itulah identitas diri, kontrol diri, harapan, serta motivasi seseorang wajib ditanamkan (Rahmadani & Okfrima, 2022). Pernyataan tersebut memberikan pemahaman betapa rentan terjadinya permasalahan ketika menjadi mahasiswa khususnya di fase dewasa awal, layaknya suatu tantangan yang wajib dihadapi. Oleh karena itu, sangat perlu bagi seorang siswa untuk melakukan persiapan bagaimana nantinya ketika menjadi mahasiswa yang mampu mengontrol dan memberi warna positif pada fase tersebut.

Keseluruhan aspek psikis sangat berkaitan terhadap faktor perkembangan seseorang dalam pengerjaan tugas-tugas akademik dan non-akademik dalam dunia perkuliahan. Didalam era perguruan tinggi, mahasiswa dituntut untuk terus beradaptasi, mampu bergerak mandiri, serta mengupayakan diri untuk lebih berani mencari alternatif baru agar dapat menemukan pemecahan masalah yang solutif. Sikap-sikap diatas merupakan gambaran yang harus dipegang oleh mahasiswa, yang biasa disebut dengan aspek kedewasaan.

  • PEMBAHASAN

Perjalanan siswa dari Sekolah Menengah Atas menjadi mahasiswa di perguruan tinggi tidak hanya tentang kenaikkan tingkat akademik saja, namun ada aspek-aspek lain yang mengalami kenaikkan tingkat pula. Seperti halnya lingkungan sosial, sekolah, pertemanan, serta bertambahnya tugas berdasarkan perkembangan individu secara psikis. Dalam artian peralihan siswa ke mahasiswa bersamaan dengan peralihan masa remaja ke masa dewasa. Menurut (Nurhadi, 2014) gambaran masyarakat umum, pelajar yang telah lulus dari sekolah menengah dianggap telah dewasa. Tentunya perubahan 'label' tadi membawa dampak serta tantangan tersendiri bagi individu.

Salah satu tantangan serta acuan yang membuat masa perkuliahan terasa amat berbeda adalah ketika seseorang merantau untuk kuliah diperguruan tinggi yang terletak di daerah lain, hidup tanpa didampingi oleh orang tua, dan memulai pertemanan baru, disitulah tantangan dunia perkuliahan yang sebenarnya muncul. Adanya bermacam-macam ekspresi kebebasan, perbedaan kultur, agama, dan budaya, serta beberapa kelompok pertemanan yang mungkin akan membawa keterlibatan terhadap perilaku yang beresiko pada kesehatan mental seperti stres, depresi, dan gangguan kecemasan. Sehingga, kesiapan mental sangat diperlukan bagi seseorang yang akan kuliah (calon mahasiswa), mengingat banyaknya hal baru yang akan mereka jumpai.

Beberapa tantangan diatas memberikan makna seberapa tinggi urgensi sikap dan sifat kedewasaan mahasiswa untuk membersamai kondisi tersebut. Karena pada hakikatnya, masa dewasa awal dinilai sebagai fase bermasalah, pada masa peralihan ini remaja banyak melakukan penyesuaian diri terhadap "kedewasaan" seperti, ketegangan emosional   serta kekhawatiran tentang masa depan yang semakin nyata.

Sifat kedewasaan dimiliki oleh individu yang mandiri baik dari segi pengambilan keputusan, ekonomi, maupun mandiri dalam memandang realitas kehidupan. Kedewasaan dapat terlihat pada perilaku dan cara berfikir individu. Kedewasaan berpikir (Hanif, 2019) menghasilkan bagaimana manusia mampu mengatur perilakunya, baik secara fisik maupun mental, dengan menempuh pertimbangan-pertimbangan akal secara luas dan tinggi, bukan hanya menilai dari hasrat keduniawian yang temporal. Berawal dari berfikir secara dewasa, maka akan menghasilkan perilaku yang dewasa pula. Namun, berfikir dewasa tidak selalu mengacu pada patokan usia dewasa menurut masa perkembangan manusia, sebab kedewasaan berfikir dihasilkan dari proses perjalanan hidup.

Sementara itu, aspek kedewasaan bagi mahasiswa dapat dipraktikkan dengan perilaku-perilaku seperti, (1) Berorientasi pada kepentingan bersama, bukan perasaan diri atau ego (Putri, 2019), (2) Kemandirian, (Sa'diyah, 2017) dimana seorang mahasiswa harus mampu memutuskan atau mengerjakan suatu masalah tanpa campur tangan orang lain. Tidak sebatas itu saja, namun mandiri dalam mengontrol emosi, inisiatif, tanggung jawab, serta mandiri dalam mengontrol 'dirinya' (3) Menyesuaikan diri dengan lingkungan akademik sebab mahasiswa lebih dituntut untuk mandiri dibandingkan di sekolah menengah (Annisa, 2023). Penyesuaian dengan lingkungan perguruan tinggi dapat dikatakan sebagai penyesuaian yang positif apabila mahasiswa mampu mengelola tantangan-tantangan tersebut dengan baik dan benar. Meskipun tidak ada mahasiswa yang dengan sempurna menyesuaikan diri terhadap lingkungan perguruan tinggi sepanjang waktu. Namun, mahasiswa harus berusaha menjadikan kehidupan dalam perguruan tinggi dapat membawa kesenangan dan kesejahteraan bagi kesehatan dirinya baik fisik maupupun psikisnya.

  • PENUTUP

Dalam menghadapi tantangan didunia perkuliahan, aspek kedewasaan menjadi sangat penting. Mahasiswa harus memiliki bekal kesiapan mental guna beradaptasi dengan lingkungan baru dan fase yang bukan remaja lagi. Selain itu, mahasiswa juga harus mampu menyelesaikan masalah dengan cara yang baik dan benar dengan berfikir secara dewasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun