Mohon tunggu...
frida triutami
frida triutami Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca seru!!

Selanjutnya

Tutup

Hukum

toleransi itu indah

30 Agustus 2022   14:07 Diperbarui: 31 Agustus 2022   11:55 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

TOLERANSI ITU INDAH
Nama Frida Tri Utami,
NIM 1312200001,
 Kelompok 1 Abdul Hakim Garuda Nusantara
E-mail : fridatri21@gmail.com

1.Pendahuluan
Indonesia mempunyai keberagaman yang melimpah mulai dari keberagaman ras, budaya, suku, agama, dan Bahasa. Keberagaman di Indonesia menjadi salah satu akses untuk Indonesia maju dan berkembang dan menjadikan nilai plus diantara negara-negara diluar sana. Keberagaman di Indonesia juga merupakan salah satu anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Tetapi di balik keberagaman tersebut ada satu yang dapat mengancam persatuan Indonesia yaitu intoleransi agama.Padahal di Indonesia masyarakat harus menerapkan sifat toleransi antar agama, ras, suku dan lain sebagainya. Toleransi ialah tenggang rasa, menghormati, dan menghargai perbedaan antar sesama manusia hal tersebut akan menjadikan kekuatan jika dipandang dari hal positif.
Setelah masa kemerdekaan tepatnya orde baru hingga sekarang pada zaman reformasi merupakan tantangan bagi masyarakat Indonesia untuk memperthankan persatuan bangsa. Keaneka ragaman yang dipandang sebagai potensi untuk memajukan bangsa Indonesia namun di sisi buruknya merupakan ancaman serius bagi negara republic Indonesia karena dengan mudah dapat menghancurkan bangsa dari kaum yang tidak bert anggung jawab. Maka dari itu perilaku toleransi harus ditanamkandalam kehidupan masyarakat. Memasuki abad ke 21 masih banyak terdapat berbagai masalah terkait perbedaan antar kelompok, seperti banyak umat beragama minoritas mengalami kesulitan hidup di tengah kehidupan mayoritas umat agama lain, terancam nya suku satu dengan suku yang lain.  
Agama di Indonesia ada 6 yang di akui keberadaan pengikutnya antara lain Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Tetapi agama islam mempunyai pengikut yang cukup banyak antara agama lainnya hal tersebut dapat memicu terjadinya intolernsi agama. Jadi pengikut agama di Indonesia ada 2 kelompok yaitu mayoritas dan minoritas. Pengelompokan tersebut mestinya dapat dijadikan sebagai sarana pemersatu bangsa.  
 Sudah memasuki tahun 2022 kasus intoleransi terbilang cukup banyak di indonesia baik dari televisi, surat kabar, maupun sosial media. Intoleransi tidak hanya dilakukan oleh individu tetapi juga dapat dilakukan secara kelompok. Menurut KBBI intoleransi ialah ketidak ada nya tenggang rasa terhadap sesama manusia yang berarti tidak toleran dengan perbedaan memeluk agama. Tercantum pada Pasal 28E ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi bahwa setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah sesuai aturan agamanya. Bahkan negara menjamin tiap-tiap penduduk Indonesia bebas memeluk agama nya masing-masing yang tertera di dalam Pasal 29 UUD 1945. Tetapi kenyataa nya di lapangan masih ada bahkan banyak kasus intoleransi agama. Intoleransi agama sudah menjadi rahasia umum ditengah perbedaan masyarakat Indonesia memeluk agama nya masing-masing pasti ada konflik yang diakibatkan ada nya perasaan sensi antar kelompok.

2.Pembahasan

INTOLERANSI AGAMA YANG MERAJALELA DI INDONESIA
Intoleransi memiliki kata yang makna nya hal negative dan merupakan antonim dari kata toleransi. Secara istilah intoleransi adalah kata yang memiliki hal negative yakni sikap atau perilaku yang tidak menghargai antar sesame. Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa intoleransi seharusnya tidak ada di dalam diri masyarakat. Tetapi toleransi lah yang seharusnya di kedepankan agar mendapatkan ketentraman antar pengikut agama. Pada jaman sekarang banyak petinggi – petinggi agama yang memulai acara atau ada juga yang menyampaikan dengan sedikit membawakan lawakan yang mengandung hal – hal sensitif bagi para pemeluknya. Seperti contoh banyak sekali kasus – kasus yang muncul ditahun 2021 mulai dari bom bunuh diri di gereja katolik st yosep medan, aksi penyerangan di klenteng, larangan ber ibadah oleh jemaat rumah doa gereja GSJA di kab nganjuk dan masih banyak lagi. Bukan hanya larangan ber ibadah tetapi seluruh siswa siswi di kepulauan provinsi bangka Belitung diharuskan membaca buku Muhammad al fatih karya Felix Siauw bahkan sekolahan SMK/SMA di daerah tersebut mendapat kan surat edaran yang berisi kewajiban tersebut walaupun setelah satu hari surat itu turun langsung di batalkan oleh pihak pemerintah. Padahal seperti yang kita ketahui sekolahan merupakan tempat persamaan atas kemajemukan yang ada di Indonesia. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya bebrapa penyebab antara lain ialah kelompok mayoritas dan minoritas, populisme  agama yang tidak sepadan, factor sosial dan ekonomi. Di  kutip pada ITS News, tidak hanya bentuk penolakan, gangguan saat beribadah diterima oleh jemaat huria Kristen batak protestan kota serang baru. Kasus ini ramai diberitakan di surat edaran dari Dinas Pendidikan Provinsi kepuluan bangka Belitung.

Penyebab intoleransi bisa terjadi karena golongan/ kelompok merasa lebih baik dari golongan/ kelompok lain, atau intoleransi terjadi karena kurang nya pengetahuan masyarakat tentang perbedaan yang ada di Indonesia. Umum nya tindakan tersebut terjadi karena ada beberapa factor yaitu internal dan eksternal serta ada nya perbedaan kepentingan dan tujuan akan tetapi bukan kah hal tersebut sudah menjadi lumrah bagi para pemeluk agama masing- masing. Pasti sulit untuk masyarakat Indonesia mempertahankan ke bhinekaan sehingga pemerintah perlu melakukan Tindakan yang tegas untuk mengatasi masalah ini dan untuk masyarakat seharus nya tetap memiliki rasa toleransi, kedua hal tersebut harus dilakukan secara bersamaan agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Kehidupan beragama di Indonesia sebenar nya tidak hanya 6 tetapi mencakup berbagai agama lokal dan sekte lain nya. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Lembaga  Survei Indonesia (LSI) pada tahun 2010 masalah tinakan intolransi di Indonesia menurun tetapi tahun 2017 religious - cultural justru menaik terutama hal pembangunan tempat beribadah tidak cukup sampai disitu bahkan Tindakan intoleransi terkait dengan politik membuat rakyat Indonesia hampir tercerai berai. Intoleransi di Indonesia cendurung mengalami tren meningkat yang di pengaruhi oleh beberapa factor, termasuk unggahan bermuatan ujaran kebencian di media sosial (Media Indonesia, 2020). Cahyo Pamungkas (2018) seorang peneliti LIPI, mengatakan bahwa media sosial dipakai untuk membungkam dan mengunci kaum minoritas menjadi ekspresi opini dan emosi.

Dalam agama islam pun tidak membenarkan ada nya intoleransi. Menteri kerukunan antar agama Maulana Tahir Ashrafi menegaskan bahwa agama islam tidak  mengizin kan apalagi membenar kan segala bentuk intoleransi. Pernyataan tersebut dirilis setelah seorang polisi menjadi sasaran penyiksaan olej para anggota dari sebuah organisasi keagamaan. Ashrafi berkata bahwa Nabi Muhammad SAW telah melarang umat muslim untuk meyebab kan rasa sakit hati kepada orang lain. Beliau juga menegas kan bahwa semua orang bertanggung jawab atas ucapan dan perilaku yang mereka perbuat.      
   

3.Kesimpulan
Dampak negative yang terjadi akibat intoleransi cukup membuat masyarakat resah, antara lain:
1.Konflik sosial didalam kehidupan bermasyrakat mengakibatkan perpecahan bangsa bisa karena ras, suku, agama, kebudayaan, sosial budaya, ekonomi
2.Pemerintah kesulitan membangun kebijakan dan terjadinya penghambatan bangsa unuk terus maju dan ber kembang
3.Memandang sebelah mata kelompok/ golongan lain dan melebih lebihkan kelompok / golongan sendiri
4.Menghambat kegiatan pemerintah seprti pembangunan dan pemerataan saran prasana
5.Merendahkan kebudayaan lain terutama kebudayaan minoritas
6.Terjadi nya konflik atau kesalah pahaman antar agama, ras , suku, budaya , Bahasa, hal ini mengakibatkan per pecahan persatuan dan kesatuan bangsa.
Jika kita memang menginginkan kehidupan yang damai, harmonis, dan selalu kompak kita harus menanamkan sikap toleransi antar se sama. Tetapi yang telah kita ketahui sudah ada banyak kasus intoleransi yang ada di Indonesia. Lalu bagaimana cara mencegah adanya intoleransi yang ada di Indonesia?. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu dengan cara:
1.Menghormati dan menghargai keputusan sesame unuk memilih menjadi pengikut di agama masing masing, dan tidak mengganggu saat beribadah
2.Tidak membeda beda kan antar agama, ras, suku, dan sebagainya
3.Memberi bantuan kepada sesame atau pun kepada yang lain tanpa memandang bulu
4.Mempererat tali silaturahmi antar kelompok
5.Peduli terhadap kelompok/ golongan lain
6.Bijak dalam bersosial media
    Lalu cara mengatasi intoleransi di Indonesia dengan cara meningkatkan dan memperdalam ilmu agama masing masing, Karena pada dasarnyatoleransi dan saling menghargai merupakan dasar dari penyelesaian masalah masalah keberagaman agama yang ada di indonesia saat ini. Seperti yang di ungkapkan bapak proklamator kita yaitu bung karno pada nilai Pancasila nomer 1 yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa yang berarti kita berhak memeluk agama manapun yang ada di Indonesia jadi kita sebagai rakyat harus dapat menerima dan menghargai keputusan masing masing. Bahkan kita harus melakukan hal hal yang positif seperti gotong royong, memberi dukungan, dan saling membantu. Perlu ditekankan pada masyarakat bahwa perilaku toleransi perlu dijaga dan diterapkan agar rasa persatuan dan keesatuan bangsa tetap terjaga. Selain itu kita harus mengurangi rasa curiga terhadap satu sama lain, masyarakat perlu menyadari bahwa toleransi harus diasah dan dipelihara untuk terus membangun persatuan dan kesatuan bangsa agar terjadi pepecahan dan konflik lainnya. Macam macam sikap toleransi dibagi menjadi 3 yaitu sikap negative, positif, dan ekumenis. Sikap negative ialah dimana isi ajaran dan pengikutnya dibiarkan karena dalam keadaan terpaksa dan tidak dihargai. Sedangkan sikap positif ialah kebalikan dari sikap negative yaitu dihargai dan diterima dengan senang hati. Dan yang terakhir adalah sikap ekunisme pada sikap ini isi ajaran dan penganutnya dihargai, karena dalam sejarah terdapat unsur unsur kebenaran untuk memperdalam pendirian dan kepecayaan sendiri.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa kasus kasus yang ada di Indonesia memang cukup banyak dan menarik perhatian warga entah itu terjadi karena individu atau pun kelompok. Intoleransi terjadi karena kurang paham nya manfaat toleransi padahal toleransi memiliki banyak manfaat mulai dari menjaga keharmonisan seluruh masyarakat, mencegah adanya konflik, pemersatu perbedaan, mempermudah proses musyawarah mufakat, membuka pandangan, merubah mindset,meningkatkan tali persaudaraan. Contoh toleransi ada banyak dikehidupan bermusyawarah yaitu toleransi beragama,toleransi budaya, toleransi berpolitik, toleransi sekolah,toleransi bermedia sosial. Toleransi sebenarnya tumbuh dengan sendiri nya dan dengan kesadaran bahwa memiliki perbedaan dan toleransi wajib diterapkan dalam kehidupn bermasyarakat. Dan yang terakhir mari kita memelihara, menerapkan, memperdalam toleransi antar sesama agar terwujudnya kehidupan yang damai, aman, tentram.  
 

Daftar Bacaan
https://www.kompasiana.com/tag/intoleransi
https://www.google.com/pengertian-intoleransi
https://www.its.ac.id/news/2021/09/25/toleransi-beragama-diindonesia
https://www.researchgate.net/publication-intoleransi
https://www.google.com/amps/s/m.republik.co.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun