Waktu ini begitu sedap
Tak terasa hanya tertinggal sedikit di pinggiran piring
Gurihnya waktu melumuri lidah
Membius kepala yang semakin rontok dan memutih
Kalau bisa, aku mau minta dua piring lagi
Satu untuk 'ku makan sekarang
Satu untuk 'ku bawa pulang
Untuk ayah dan ibu, supaya kami bisa makan waktu bersama di rumah
Tapi sayang, itu tidak mungkin
Semua orang dapat jatah waktu sepiring
Sama porsi, sampai ke butiran detiknya
Hanya saja, masing-masing berbeda cara makannya
Ada yang makan dengan tenang
Ada yang makan dengan penuh perhatian
Ada yang makannya bersuara
Ada yang makan diselingi doa di antara suapan
Aku? Aku makan terlalu lahap
Mejaku berantakan
Cemong-cemong durasi melekat di pipi kiri dan kanan
Menunggu diseka punggung tangan
Hingga jatuh ke tanah menyisakan remah yang nanti dikenal sebagai kenangan
Dan di sini piringku sudah diangkat
Hanya tersisa sepotong waktu yang 'ku punya
Tertusuk garpu jarum jam
Berharap jadi guna
Sebelum akhirnya 'ku lahap ketika menunjuk angka dua belas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H