Mohon tunggu...
Farhan HanifRahmansyah
Farhan HanifRahmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Diponegoro

Saya adalah mahasiswa tahun kedua Teknik Elektro di Universitas Diponegoro, dengan minat yang besar dalam bidang Penelitian dan Teknologi Informasi. Saya secara aktif terlibat dalam beberapa organisasi dan kepanitiaan di tingkat departemen, fakultas, dan universitas yang terkait dengan penelitian, media, dan sumber daya manusia. Saya adalah individu yang ambisius yang berusaha untuk mempersiapkan segalanya secara menyeluruh dan selalu memiliki rencana cadangan.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Kecerdasan Buatan Sebagai Salah Satu Upaya untuk Menjaga Kualitas Air Sungai di DKI Jakarta

27 April 2024   18:55 Diperbarui: 27 April 2024   19:14 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: satudata.jakarta.go.id

Sungai adalah elemen kritis dalam ekosistem yang memiliki dampak besar pada pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia. Namun, dampak negatif dari pembangunan yang tidak terkendali telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang mencakup pencemaran sungai oleh limbah domestik dan industri. Untuk memahami dampak ini secara lebih mendalam, dilakukan pengumpulan data yang sangat spesifik dan terperinci.

Pengambilan data dilakukan oleh tim Dinas Lingkungan Hidup melalui serangkaian proses yang terencana dengan cermat. Tim survei melakukan pengambilan sampel air dari berbagai titik di sepanjang aliran 23 sungai yang melintasi wilayah Provinsi DKI Jakarta. Pengambilan sampel dilakukan secara berkala selama tahun 2022, dengan empat periode sampling yang ditetapkan untuk mencakup berbagai kondisi cuaca dan musim dengan berbagai parameter seperti kandungan-kandungan bahan kimia, BOD atau Kebutuhan Oksigen Biokimia, DO atau oksigen terlarut, dan sebagainya.

Alasan di balik pengambilan data yang teliti ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang kualitas air sungai di wilayah tersebut. Data yang diperoleh akan memberikan wawasan yang diperlukan untuk merumuskan kebijakan lingkungan yang efektif, mengidentifikasi sumber pencemaran, dan menetapkan langkah-langkah mitigasi yang tepat. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode statistik dan teknik analisis data lanjutan untuk mengidentifikasi tren, pola, dan hubungan antara berbagai variabel kualitas air.

Selain itu, data yang dikumpulkan juga digunakan untuk memonitor perubahan seiring waktu dan mengukur efektivitas kebijakan dan tindakan yang telah diimplementasikan. Hasil analisis data menjadi dasar untuk mengembangkan strategi pengelolaan sungai yang berkelanjutan dan berorientasi pada hasil. Dengan demikian, teknik pengambilan data yang teliti dan analisis yang mendalam menjadi kunci untuk memahami dan mengatasi tantangan pencemaran sungai di Provinsi DKI Jakarta.

Data pada gambar di atas merupakan kesimpulan dari data yang diunggah oleh Dinas Lingkungan Hidup yang memberikan gambaran bahwa mayoritas sungai di Provinsi DKI Jakarta mengalami tingkat pencemaran yang cukup serius, bahkan hingga mencapai tingkat berat. Sungai-sungai ini berfungsi sebagai tempat akhir untuk limbah-limbah dari sekitarnya, sehingga terjadi akumulasi yang mengkhawatirkan. Namun, perlu diingat bahwa sungai-sungai ini memiliki peran yang sangat vital dalam kehidupan sehari-hari, seperti menjadi sumber air, tempat berkembang biaknya ikan, peternakan air, mendukung pertanian, dan berbagai usaha lainnya.

Dalam mengatasi masalah ini, metode konvensional untuk memantau kualitas air, seperti pengambilan sampel dan pengujian di laboratorium, terbukti tidak efisien. Kendala seperti jarak lokasi yang jauh dan biaya yang besar menjadi hambatan utama. Oleh karena itu, pendekatan baru berupa sistem pemantauan online berbasis Internet of Things (IoT) menjadi solusi yang sangat dibutuhkan. Dengan sistem ini, proses manajemen kualitas air dapat menjadi lebih efektif dan efisien.

Tidak hanya itu, kemajuan teknologi, terutama dalam bidang kecerdasan buatan, telah membuka peluang baru dalam meningkatkan kemampuan kita untuk mengoptimalkan konservasi dan manajemen kualitas air. Algoritma-algoritma kecerdasan buatan dapat digunakan untuk melakukan analisis statistik secara lebih akurat dan cepat, sehingga memungkinkan untuk merespons perubahan kondisi air dengan lebih efektif. Selain itu, sistem kecerdasan buatan juga dapat diprogram untuk memprediksi kualitas air di sungai-sungai DKI Jakarta berdasarkan faktor-faktor seperti cuaca, pola aliran air, dan faktor lain di sekitarnya. Dengan memanfaatkan data historis dan model prediktif, kita dapat mengidentifikasi potensi kontaminasi atau perubahan kualitas air dengan lebih tepat waktu dan akurat. Hal ini memungkinkan para ahli konservasi untuk mengambil langkah-langkah preventif atau penyesuaian manajemen yang diperlukan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem air di wilayah tersebut. Dengan demikian, kita dapat bergerak menuju upaya konservasi yang lebih berkelanjutan dan efisien untuk menjaga kualitas air di sungai-sungai DKI Jakarta.

Referensi

Dinas Lingkungan Hidup. (2023). Data Kualitas Air Sungai. Diambil kembali dari Satu Data Jakarta: https://satudata.jakarta.go.id/open-data/detail?kategori=dataset&page_url=data-kualitas-air-sungai&data_no=1

Muncul, K. F. (2021). Optimasi Konservasi Air Melalui Kecerdasan Buatan: Pendekatan Berkelanjutan Dalam Manajemen Kualitas Air. Diambil kembali dari Pendidikan Biologi - USD: https://web.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/pbio/detail.php?id=artikel&noid=1010

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun