"Pak Munir, selamat malam saya mau lembur dulu di atas."
"Oh ya silahkan Mas, saya buka dulu ruangannya,"
Setelah ruangan atas dibuka, Rakuti kembali ke mejanya dan mulai mengerjakan beberapa dokumen. Â Sebuah pesan WA dari Ibu Gayatri masuk
Gayatri: [Sedang OTW ke kantor dengan Pitaloka. Â Maaf agak terlambat, jalanan macet]
Rakuti: [Ya Bu, saya sudah di kantor, hati-hati di jalan]
Rakuti melanjutkan pekerjaannya lagi, hingga hampir dua jam Rakuti bekerja, namun ibu Gayatri belum juga datang. Sementara itu di luar hujan mulai turun dengan lebatnya, terdengar petir menyambar-nyambar berkilat menggelegar, angin bertiup kencang menderu-deru.
Ah, semoga saja malam ini tidak terjadi pemadaman listrik, batin Rakuti.
Beberapa dokumen yang sudah selesai diproses ditumpuk di meja kerja Bu Gayatri untuk di cek kembali dan ditandatangani.
Tak terasa sudah satu jam lebih Rakuti bekerja, malam makin larut, waktu menunjukan jam 20.50 namun kedua koleganya itu belum datang juga.
                                                                                                                                           Rakuti kembali  mengirim pesan WA kepada Supervisornya,  namun Wa itupun tak kunjung di balas.  Dia ingin mengirim pesan kepada Pitaloka, namun dia tidak memiliki nomor HP Pitaloka.Â
Merasa jenuh, Rakuti membuat kopi di pantry dan kembali ke mejanya dengan secangkir kopi panas. Â Dibukanya toples kue nastar yang dibawanya dari rumah, kemudian mulai makan camilannya sambil bekerja kembali. Ketika sedang asyik bekerja, tiba-tiba