Mohon tunggu...
fresha simy
fresha simy Mohon Tunggu... marketing -

simple woman, slim, modelling

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Ingin Bisnis Franchise Laundry Kiloan? Singkirkan Semua Kendala Ini

19 Oktober 2015   17:19 Diperbarui: 19 Oktober 2015   18:25 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tidak ada usaha yang bebas dari kendala, demikian juga dengan bisnis laundry kiloan, seberapa pun terkenalnya nama waralaba tersebut. Memang, Anda tidak akan menemukan masalah terlalu banyak dalam promosi, karena nama waralaba setidaknya sudah dikenal. Kendala di sistematis prosesnya pun bisa dihindari, karena waralaba biasanya punya sistem operasional yang efektif. Namun tidak berarti Anda lantas bebas dari rintangan.

Mau tahu apa saja kemungkinan kendala yang akan Anda hadapi di bisnis laundry? Ini dia beberapa di antaranya:

1. Listrik dan air yang mati

Listrik yang bisa saja padam tiap waktu, ataupun air yang mati tentu akan menghambat usaha Anda. Karena itu, sebaiknya gunakan saja sumur artesis dan sediakan generator listrik untuk berjaga-jaga.

2. Keluhan pelanggan

Kemungkinan pelanggan akan komplain masalah baju kurang bersih, tidak wangi, atau bahkan ada cucian yang hilang. Untuk itu, catatlah setiap potong baju dengan detail.

3. Karyawan

Karyawan juga bisa menimbulkan masalah sendiri, dari kerja yang tidak disiplin, mengambil baju pelanggan secara diam-diam, hingga kesalahan mengoperasikan mesin. Seleksi kandidat dengan ketat, dan latihlah mereka bekerja.

Tantangan lain yang akan Anda hadapi selain itu adalah mesin cuci yang rusak dan butuh perbaikan, pengiriman laundry yang tak tepat jadwal, dan bahkan pelanggan yang sengaja membuat keluhan mengada-ada demi mendapatkan jasa cuci gratis. Jadi ketika Anda memulai usaha franchise laundry, siapkan mental dahulu dan rencana khusus, untuk bisa meminimalisir tantangan di atas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun