Guru berarti digugu dan ditiru. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Dia digugu karena semangat kepahlawanannya. Dia ditiru karena kejujuran. Orang yang paling jujur di dunia ini, adalah guru, karena seorang guru, tidak pernah mengajarkan sesuatu yang salah kepada muridnya. Ia selalu mengatakan yang benar. Ia selalu mengabdi demi sesuatu yang benar. Semuanya tentang kesetiaan. Kesetiaan bagi orang beriman ialah pengakuan bahwa mengabdi manusia berarti memuliakan Allah.
Saya menyaksikan secara berulang kali. Kalau, mereka tak mengajar, pasti mengurus administrasi sekolah. Kalau mereka tak mengurus administrasi sekolah, pasti mendampingi anak-anak. Itulah guru.
Saya kenal beberapa ibu di Lembaga Pendidikan Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK), Santa Filomena Mena, Desa Oepuah Selatan, Kecamatan Biboki Moenleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bagi Saya, sejauh yang saya kenal, mereka menarik. Mereka akrab, dan selalu bersama; ada bersama, bekerja sama dan bekerja bersama-sama. Semangat itu terangkum seluruhnya, Â yang mengisahkan tentang satu nilai, yakni nilai kesetiaan.
Setia berarti berserah total demi menggapai sesuatu. Setia berarti komitmen tanpa pamrih. Orang yang setia, bukan saja ia mampu melewati berbagai tantangan, tetapi ia mampu menciptakan hal-hal baru dan inovatif.